Monday, November 24, 2025
spot_img
HomeEkonomikaDjarum Group Borong Saham RS Hermina, Dinilai Kontra Produktif untuk Kesehatan Publik

Djarum Group Borong Saham RS Hermina, Dinilai Kontra Produktif untuk Kesehatan Publik

Tulus Abadi, Ketua FKBI. 

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Langkah Djarum Group mengakuisisi sebagian besar saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menuai sorotan tajam dari kalangan pemerhati kesehatan. Aksi korporasi senilai lebih dari Rp1 triliun tersebut dinilai bertentangan dengan semangat kesehatan publik, mengingat Djarum merupakan produsen rokok terbesar di Indonesia.

Diketahui, Djarum Group memborong sebanyak 559.185.300 lembar saham HEAL dengan harga Rp1.875 per lembar, menjadikan mereka sebagai pemegang saham signifikan di jaringan rumah sakit Hermina.

Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), Tulus Abadi, menyebut akuisisi ini sebagai langkah yang paradoks dan kontra produktif, mengingat Djarum selama ini dikenal luas sebagai produsen produk adiktif yang menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap beban penyakit di Indonesia.

“Aksi ini bisa dilihat sebagai bentuk ‘cuci dosa’ korporasi. Di satu sisi memproduksi rokok, di sisi lain mengelola rumah sakit yang menangani dampaknya,” kata Tulus dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).

Menurut Tulus, keterlibatan perusahaan rokok dalam bisnis layanan kesehatan justru berpotensi melanggengkan dominasi industri tembakau, dan bisa mengganggu upaya pengendalian konsumsi rokok secara nasional.

Berdasarkan data terkini, prevalensi perokok dewasa di Indonesia mencapai 32%, sementara angka perokok anak berada di kisaran 7,4%. “Kondisi ini sudah pada level darurat. Masuknya perusahaan rokok ke sektor kesehatan berisiko melemahkan komitmen negara dalam perlindungan kesehatan publik,” ujarnya.

FKBI juga mengimbau masyarakat pemegang saham RS Hermina untuk mempertimbangkan menjual saham mereka sebagai bentuk penolakan moral terhadap langkah korporasi ini.

“Ini bukan semata soal ekonomi, tapi soal integritas ideologi kesehatan. Jangan sampai publik ikut terlibat dalam dosa sosial korporasi,” tegas Tulus.

Pihak Djarum Group maupun manajemen PT Medikaloka Hermina Tbk hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi atas kritik tersebut.(*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular