
NGANJUK, CAKRAWARTA.com – Suasana Gedung PKG Kecamatan Rejoso, Kamis (11/12/2025), mendadak menyerupai Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kotak suara, bilik coblosan, hingga alur antrean pemilih diatur layaknya pemilu sungguhan. Bukan untuk memilih bupati atau presiden, melainkan ketua baru Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Rejoso masa bakti 2026-2028.
Format pemilihan yang dirancang mirip pemilu itu menghadirkan nuansa segar dalam proses reorganisasi guru PAI. Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian agenda yang diawali dengan tahlil bersama sebagai doa untuk kelancaran musyawarah.
Ketua panitia, Syamsul Arifin, menegaskan pentingnya ketertiban selama pemilihan berlangsung. “Harapannya seluruh proses berjalan kondusif. Siapa pun yang terpilih nanti harus kita dukung demi keberlanjutan program KKG PAI Rejoso,” ujarnya.
Ketua demisioner KKG PAI Rejoso, Fatkhul Amin, menyampaikan apresiasi atas kerja panitia dan dukungan para guru PAI selama masa kepemimpinannya. Ia menekankan pentingnya ketertiban administrasi dan kepatuhan pada arahan pengawas.
“Saya berharap ketua baru membawa GPAI Rejoso lebih kreatif, maju, dan energik. Siapa pun yang terpilih mari kita dukung bersama,” katanya.
Dukungan serupa datang dari jajaran pengawas. Amiruddin, Pengawas PAI, menilai keberhasilan penilaian kinerja guru (PKG) selama ini merupakan modal penting untuk peningkatan kualitas. “Evaluasi PKG akan terus diperkuat demi mutu GPAI Rejoso,” tuturnya.
Pengawas TK-SD Korwil Rejoso, Samawati, mengingatkan pentingnya ketertiban administrasi bagi seluruh guru. Sementara pengawas lainnya, Suyono, menekankan disiplin seragam dinas serta perlunya reorganisasi rutin.
“Semoga pengurus baru melanjutkan program baik sebelumnya dan guru tetap menjadi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso,” ujarnya.
Ketua Baru Terpilih Lewat Proses Demokratis
Melalui proses pemilihan yang berjalan intens dan terbuka, M. Habibu Zahrudin Ali Mansyur dari SD Negeri 1 Ngadiboyo akhirnya terpilih sebagai ketua KKG PAI Rejoso yang baru. Ia mengungguli dua kandidat lainnya, Rakijan dan Ahmad Jaelani.
Kemenangan Habibu disambut optimisme para peserta bahwa kepemimpinan baru akan membawa energi segar bagi KKG PAI Rejoso. Format pemilihan yang kreatif dan menyerupai pemilu dianggap bukan hanya menarik, tetapi juga edukatif karena menghadirkan praktik demokrasi secara langsung di lingkungan guru.
Dengan selesainya proses pemilihan, suasana kebersamaan di antara guru-guru PAI Rejoso terasa semakin kuat. Semangat itu menjadi modal penting untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di kecamatan tersebut.(*)
Kontributor: Abdul Kharis



