
Tulungagung, – Suara sirene darurat menggema di Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Dalam hitungan menit, prajurit TNI, petugas BPBD, relawan PMI, dan warga desa berlari menuju titik simulasi bencana. Mereka tak sedang menghadapi bencana sungguhan, melainkan berlatih bersatu melawannya.
Kegiatan itu merupakan bagian dari Latihan Lapangan Penanggulangan Bencana Alam Terpadu yang digelar Korem 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ) bersama Kodim 0807/Tulungagung, dimulai hari ini, Senin (13/10/2025) hingga Jumat (17/10/2025) mendatang.
Latihan ini mengusung tema “Kodim melaksanakan operasi penanggulangan bencana alam yang terintegrasi bersama pemerintah daerah dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.”
Selaku Komandan Latihan (Danlat), Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto menegaskan bahwa latihan semacam ini bukan sekadar rutinitas militer, melainkan wujud nyata kesiapsiagaan TNI bersama masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana yang bisa datang kapan saja.
“Tema ini sangat relevan dengan tantangan tugas ke depan. TNI AD harus mampu berperan aktif bersama pemerintah daerah, Polri, dan instansi terkait menghadapi situasi bencana secara cepat, terkoordinasi, dan efektif,” ujar Kolonel Untoro saat membuka latihan di Lapangan Desa Tanggulwelahan, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, kunci utama penanggulangan bencana bukan hanya kecepatan bertindak, tetapi sinergi dan kebersamaan di lapangan. Karena itu, latihan ini dirancang agar semua unsur mulai dari TNI, pemerintah daerah, Polri, hingga masyarakat, mampu bekerja sebagai satu kesatuan dalam menghadapi situasi darurat.
“Melalui latihan ini, kita ingin membangun kesadaran bahwa bencana adalah urusan bersama. Sinergi dan keterpaduan adalah kunci,” tegasnya.
Latihan ini juga bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan operasional satuan kewilayahan, khususnya Kodim 0807/Tulungagung, agar siap memberikan bantuan cepat dan tepat dalam operasi penanggulangan bencana.
Kepada seluruh peserta, Danrem Untoro berpesan agar menjalani setiap tahapan latihan dengan kesungguhan, kedisiplinan, dan semangat gotong royong, tanpa mengabaikan faktor keamanan personel maupun materiil.
Kegiatan tersebut melibatkan ratusan personel lintas instansi, mulai dari Pemkab Tulungagung, Polres, BPBD, Tagana, Damkar, PMI, Satpol PP, hingga relawan dan masyarakat setempat.
Selama beberapa hari, mereka berlatih menghadapi berbagai skenario bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran permukiman.
Antusiasme warga pun terlihat tinggi. Sejumlah warga bahkan ikut serta dalam simulasi evakuasi korban dan distribusi logistik. “Kami merasa bangga bisa dilibatkan. Jadi tahu bagaimana cara bertindak kalau bencana datang,” ujar salah satu warga Tanggulwelahan.
Dengan semangat “Bersatu Hadapi Alam”, latihan terpadu ini bukan hanya menjadi ajang peningkatan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial (*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi