Friday, December 12, 2025
spot_img
HomePolitikaKeamananLima Eks OPM Intan Jaya Kembali ke NKRI, Babak Baru Harapan dan...

Lima Eks OPM Intan Jaya Kembali ke NKRI, Babak Baru Harapan dan Persatuan Papua

Lima mantan anggota OPM Intan Jaya mencium bendera Merah Putih, simbolis kembalinya mereka ke pangkuan NKRI. Acara berlangsung khidmat di Lapangan Apel Kantor Bupati Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (12/12/2025). (foto: Pendam V/Brw for Cakrawarta)

INTAN JAYA, CAKRAWARTA.com – Langit Intan Jaya tampak cerah ketika ratusan warga, tokoh adat, dan pejabat daerah memadati Lapangan Apel Kantor Bupati, Jumat (12/12/2025) pagi. Di tempat itu, sebuah momen yang jarang terjadi dalam sejarah konflik Papua kembali terukir dimana lima mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berdiri tegak, mengucap ikrar kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Suasana yang awalnya hening berubah menjadi haru ketika kelima eks kombatan itu menandatangani ikrar damai. Sejumlah ibu-ibu tak kuasa menahan air mata, sementara para tokoh adat memukul tifa perlahan, tanda penyambutan sekaligus penguatan atas komitmen baru mereka.

Upacara itu dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, Danrem 173/PVB Brigjen TNI I Ketut Mertha Gunarda, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare, serta Bupati Intan Jaya Aner Maisini. Kehadiran para pimpinan daerah dan aparat keamanan mempertegas satu pesan bahwa persatuan Papua tidak lagi sekadar seruan, tetapi usaha nyata yang dikerjakan bersama.

Dalam pidatonya, Gubernur Nawipa menyebut keputusan kelima eks OPM sebagai “kemenangan nurani rakyat Papua”, sebuah langkah berani yang membuka jalan bagi masa depan yang lebih damai.

“Ikrar ini bukti bahwa masa depan Papua akan lebih baik jika kita berdiri bersama dalam NKRI,” ujarnya, suaranya bergetar menahan haru.

Bupati Aner Maisini juga menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan humanis aparat TNI-Polri, yang selama ini dinilai berhasil membangun komunikasi dan kepercayaan dengan masyarakat.

“Ini bukti bahwa persatuan jauh lebih kuat daripada perpecahan. Hari ini, bukan hanya lima orang yang kembali, tetapi seluruh masyarakat Intan Jaya yang menang,” kata Aner.

Salah satu yang kembali, Fransiskus Japugau, tampil ke depan dengan wajah tegang namun mantap. Di hadapan publik, ia mengungkapkan alasan meninggalkan jalan kekerasan.

“Beta sadar, kekerasan tra bisa bawa masa depan baik. Beta mau pulang, bangun kampung, bangun tanah ini,” tuturnya disambut tepuk tangan warga.

Kesediaan Japugau dan rekan-rekannya untuk kembali dianggap sebagai sinyal penting bahwa pendekatan damai dan dialog terus menemukan jalannya di Papua.

Upacara ditutup dengan doa lintas denominasi, penyerahan Al Kitab, dan tarian adat sebagai simbol penerimaan. Beberapa tokoh adat menari mengelilingi para eks OPM, pertanda mereka bukan lagi “orang luar”, melainkan anak-anak Papua yang kembali ke rumah.

Prosesi berlangsung aman, penuh kehangatan, dan khidmat serta jauh dari narasi konflik yang selama ini kerap membayangi Intan Jaya.

Kembalinya lima eks OPM ini menandai babak baru bagi Papua yakni sebuah perjalanan panjang menuju tanah yang damai, bersatu, dan penuh harapan. Pemerintah daerah menegaskan bahwa pembinaan, pendidikan, dan pendampingan ekonomi akan diberikan sebagai bagian dari reintegrasi jangka panjang.(*)

Kontributor: Bambang

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular