Friday, December 5, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiTerraware, Kotak Makan dari Ampas Tebu Karya Mahasiswa UNAIR Ini Raup Juara...

Terraware, Kotak Makan dari Ampas Tebu Karya Mahasiswa UNAIR Ini Raup Juara Nasional

Terraware, box makanan ramah lingkungan karya mahasiswa UNAIR. (foto: dokumen pribadi)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Di tengah derasnya serbuan kemasan plastik sekali pakai, empat mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menghadirkan terobosan yang tak biasa. Mereka menoleh pada ampas tebu, limbah pabrik gula yang selama ini terabaikan, dan menyulapnya menjadi kotak makan ramah lingkungan bernama Terraware. Inovasi ini bukan hanya menarik perhatian publik, tetapi juga sukses meraup juara nasional pada ajang President Business Plan Competition Universitas Negeri Jember, Minggu (30/11/2025).

Tim tersebut beranggotakan Abiddah Rahmatusshalihah, Nadya Orlyn, Hilya Idhar Mumtaz, dan Friscyllia Renindika A. Dengan riset dan pendekatan desain yang matang, mereka menunjukkan bahwa bagasse alias ampas tebu memiliki potensi besar sebagai bahan kemasan masa depan karena kuat, tahan panas, aman untuk makanan, dan mudah terurai secara alami.

Terraware dikembangkan sebagai solusi langsung atas meningkatnya sampah plastik sekali pakai, khususnya di sektor kuliner. Produk ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya, tidak bocor, dan mampu menahan suhu tinggi, suatu kualitas yang membuatnya kompetitif dibandingkan plastik maupun styrofoam.

“Plastik sekali pakai menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar. Sementara itu, limbah ampas tebu sangat melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui Terraware, kami ingin menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan,” ujar Abiddah mewakili timnya dalam keterangannya pada media ini, Jumat (5/12/2025).

Desain Terraware memungkinkan pengguna dari berbagai sektor seperti restoran, kafe, katering, hingga kebutuhan aktivitas outdoor, beralih ke opsi yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan.

Inovasi ini tak hanya menyentuh aspek ekologis. Abiddah menjelaskan, pemanfaatan ampas tebu sebagai bahan baku turut memberi peluang ekonomi baru, terutama bagi masyarakat di daerah penghasil tebu.

“Kami berharap Terraware tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga memberi nilai tambah bagi petani tebu dan masyarakat sekitar,” katanya.

Transformasi limbah menjadi produk komersial bernilai ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, sekaligus membuka potensi bisnis yang luas di tengah meningkatnya tren gaya hidup hijau dan regulasi pemerintah mengenai pembatasan plastik sekali pakai.

Keunggulan Terraware juga membuatnya relevan dengan agenda pembangunan global. Produk ini mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti:

  1. SDG 12: Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

  2. SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim melalui pengurangan sampah berbasis plastik

  3. SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Dengan segala keunggulan dan dampaknya, Terraware menunjukkan bahwa inovasi dari tangan anak muda Indonesia mampu bersaing secara nasional dan memberi kontribusi nyata pada lingkungan.(*)

Kontributor: PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular