
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Masjid Award 2025 kepada 31 masjid dari berbagai daerah di Jatim. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan SK PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim No. 16/SK/PW-DMI/JTM/XII/2025. Prosesi penganugerahan berlangsung di Gedung Islamic Center Surabaya, hari ini, Jumat (5/12/2025).
Didampingi Ketua PW DMI Jatim, Dr. KHM. Sudjak, M.Ag, Gubernur Khofifah menegaskan perlunya transformasi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat. “Dakwah bil lisan yang selama ini berjalan harus diimbangi dengan dakwah bil mal. Masjid perlu hadir sebagai pendorong kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Wisata Religi PP DMI, Dr. KH. Anang Rikza Masyhadi, serta dirangkai kerja sama antara PW DMI Jatim dengan Kanwil BPN Jatim, ITS, dan Unisda Lamongan. Penyerahan Tunjangan Kehormatan Imam Masjid (TKIM) serta Tahlil dan doa bersama untuk korban banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh turut mewarnai kegiatan.
Penghargaan diberikan dalam enam kategori: Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jamik, Masjid Perkantoran/Rest Area, Masjid Kampung/Perumahan, dan Musholla.
Kategori Masjid Agung
Juara 1: Masjid Al-Fatah, Kota Mojokerto
Juara 2: Masjid Miftahul Jannah, Kabupaten Blitar
Juara 3: Masjid RMAA Tjokronegoro, Kabupaten Ponorogo
Harapan 1: Masjid Baitul Mukmin, Kabupaten Jombang
Harapan 2–3: Tidak ada penerima
Kategori Masjid Besar
Juara 1: Masjid Baitul Falah, Kabupaten Pasuruan
Juara 2: Masjid Nurul Fatah, Kota Surabaya
Juara 3: Masjid Muhammadiyah GSI, Kota Surabaya
Harapan 1: Masjid Darussalam, Kabupaten Gresik
Harapan 2: Masjid At Taqwa, Kabupaten Bondowoso
Harapan 3: Masjid Baiturrahman, Kabupaten Probolinggo
Kategori Masjid Jamik
Juara 1: Masjid Baitis Salam, Kabupaten Probolinggo
Juara 2: Masjid Fathul Huda, Kabupaten Gresik
Juara 3: Masjid Miftahur Rosyidin, Kabupaten Gresik
Harapan 1: Masjid Nurus Sholihin, Kabupaten Bojonegoro
Harapan 2: Masjid KH Hasyim Asy’ari, Kabupaten Bondowoso
Harapan 3: Masjid Remaja, Kota Surabaya
Kategori Masjid Perkantoran/Rest Area
Juara 1: Masjid Ussisa Ala Taqwa, Pasuruan
Juara 2: Masjid Al Mukmin, Kabupaten Blitar
Juara 3: Masjid Moh. Cheng Ho, Surabaya
Harapan 1: Masjid Bil Faqih Zain, Pamekasan
Harapan 2: Masjid Nurullah SMAN 2, Bondowoso
Harapan 3: Masjid Al Muhajirin, Surabaya
Kategori Masjid Kampung/Perumahan
Juara 1: Masjid Al Kholid, Kabupaten Kediri
Juara 2: Masjid Al Huda, Kota Surabaya
Juara 3: Masjid Al Mujahidin, Kota Madiun
Harapan 1: Masjid Aminah, Kabupaten Probolinggo
Harapan 2: Masjid Nurul Huda, Pacitan
Harapan 3: Masjid Roudhotul Jannah, Bondowoso
Kategori Musholla
Juara 1: Musholla Al Mujahidin, Sumenep
Juara 2: Musholla Nurul Haramain, Bondowoso
Juara 3: Musholla Al-Ikhwan, Kota Madiun
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mencontohkan kreativitas pengelolaan masjid yang sudah mempraktikkan dakwah bil mal. “Ada masjid di Bojonegoro yang menanam pisang. Bukan buahnya yang dijual, tapi gedeboknya untuk pakan jangkrik. Masjid lain di Blitar meniru desain Masjid Nabawi lengkap dengan karpet dan parfum Nabawi,” katanya.
Namun ia menegaskan bahwa skala pemberdayaan harus diperluas. Khofifah menawarkan lima peluang ekonomi yang bisa digarap masjid di bawah koordinasi DMI Jatim:
Program Kementan untuk sapi perah senilai Rp 2,4 triliun, mengingat 78% kebutuhan susu masih impor.
Penguatan produksi indukan ayam petelur yang banyak berpusat di Malang.
Pembukaan 70 hektar lahan tebu.
Budidaya ikan lele untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.
Kerja sama penyediaan bahan baku makanan jamaah haji dengan Arab Saudi.
KH. Anang Rikza Masyhadi mendukung penuh arah pengembangan tersebut. “Tantangan kita ke depan adalah menjadikan masjid sebagai destinasi lengkap, tempat yang menyehatkan jasmani, sekaligus menenangkan rohani,” ujarnya.(*)
Kontributor: Tim DMI
Editor: Abdel Rafi



