Friday, November 21, 2025
spot_img
HomePolitikaKeamanan26.998 Prajurit Dikerahkan di Latihan Terintegrasi TNI 2025 Morowali, Ada Apa?

26.998 Prajurit Dikerahkan di Latihan Terintegrasi TNI 2025 Morowali, Ada Apa?

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat memberikan keterangan dalam Latihan Komando Gabungan Terintegrasi 2025 di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (20/11/2025). (foto: Puspen TNI for Cakrawarta)

MOROWALI, – Sebanyak 26.998 prajurit TNI dikerahkan dalam Latihan Komando Gabungan (Kogab) Terintegrasi 2025 di kawasan Bandara PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (20/11/2025). Latihan berskala besar ini disaksikan langsung Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf bersama jajaran pejabat terkait.

Latihan lintas matra mulai dari darat, laut, hingga udara tersebut, tidak sekadar menunjukkan kemampuan tempur TNI, tetapi sekaligus menjadi pesan politik keamanan di tengah maraknya pelanggaran tata kelola sumber daya alam, terutama di sektor pertambangan. Interoperabilitas antarmatra diuji melalui rangkaian operasi serentak yang digambarkan “makin presisi dan makin terukur”.

Sinyal Penertiban Pertambangan Ilegal

Di hadapan jurnalis, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin — yang juga Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional dan mewakili tim penertiban kawasan hutan — menegaskan bahwa latihan ini membawa mandat yang lebih luas.

Tujuannya satu: memastikan negara berdaulat mampu menegakkan aturan dan melakukan penertiban demi pengamanan sumber daya alam yang menjadi bagian dari kedaulatan NKRI,” ujarnya.

Sjafrie menyebut berbagai modus pelanggaran pertambangan terus bermunculan, mulai dari penipuan izin hingga praktik pengelolaan bayangan yang melibatkan aktor-aktor dengan kepentingan ekonomi besar.

Ada kelompok yang sengaja memanfaatkan celah hukum untuk mengeruk kekayaan negara. Karena itu langkah penertiban harus konsisten, terukur, dan berjalan tanpa kompromi,” tegasnya.

Setiap temuan pelanggaran, kata Menhan, akan langsung diteruskan ke aparat penegak hukum tanpa pandang bulu. Penertiban juga tidak hanya menyasar wilayah-wilayah yang belakangan mencuat seperti Bangka atau Morowali, melainkan seluruh kawasan rawan di Indonesia.

“Pesan kami jelas: negara hadir. Kita bekerja untuk kepentingan rakyat dan semua ketentuan harus ditegakkan, apa pun latar belakang pelanggarnya,” pungkas Sjafrie.

TNI kemudian mempertunjukkan berbagai skenario operasi gabungan, mulai dari infiltrasi cepat hingga penindakan terhadap aktivitas ilegal.

Beberapa kemampuan yang ditampilkan:

  1. Manuver terjun Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL)
  2. Perebutan pangkalan udara (OP3U) oleh pasukan para
  3. Force Down terhadap pesawat pelanggar wilayah
  4. Aksi sabotase terhadap sasaran strategis
  5. Operasi TNI AL menindak kapal yang melakukan aktivitas ilegal di laut

Semua skenario dirancang untuk menguji kesiapsiagaan, kecepatan respon, dan ketepatan komando dalam operasi bersama di udara, darat, dan laut.

Latihan skala raksasa ini mempertegas bahwa isu pertahanan kini tak hanya berada pada domain militer murni, tetapi terkait erat dengan pengamanan sumber daya negara. Pemerintah menempatkan Morowali yang merupakan kawasan industri strategis, sebagai panggung untuk menunjukkan bahwa pengelolaan SDA bukan lagi ruang abu-abu..(*)

Kontributor: Johannes 

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular