
NGANJUK, CAKRAWARTA.com – Cara unik dilakukan panitia pembangunan Masjid Besar Roudlotul Musyawirin di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Demi menghidupkan kembali semangat gotong royong dan menggerakkan dana pembangunan, mereka menanam jagung di lahan seluas dua hektar yang berada di sekitar area masjid.
Selama tiga hari, sejak hari Kamis (30/10/2025) hingga hari ini, Sabtu (1/11/2025), aksi tanam jagung itu berlangsung penuh semangat. Para relawan, pengurus MWCNU Rejoso, hingga pengurus ranting NU dari luar kecamatan ikut turun tangan. Suasana kebersamaan, canda, dan doa menyatu di tengah tanah yang kini ditanami benih jagung, yang menjadi benih harapan bagi berdirinya rumah Allah yang megah di tepi Bendungan Semantok.
Masjid yang dibangun atas inisiatif MWCNU Rejoso ini diperkirakan menelan dana sekitar Rp 16 miliar. Lokasinya bersebelahan dengan Bendungan Semantok, bendungan terpanjang di Asia Tenggara yang diresmikan Presiden RI pada Desember 2022 lalu.
“Kami ingin mencari cara baru untuk menggalang donasi. Maka kami menanam jagung, hasilnya nanti untuk membantu pembangunan masjid,” ujar Aris Jatmiko, koordinator relawan pembangunan masjid pada media ini, Sabtu (1/11/2025).
Menurutnya, sebanyak 30 kilogram benih jagung ditanam selama tiga hari kegiatan. Para relawan yang terlibat berasal dari berbagai unsur. “Hari pertama melibatkan pengurus lembaga dan banom MWCNU Rejoso. Hari kedua dibantu pengurus NU ranting dari luar kecamatan, seperti Sonobekel, Tanjunganom, sekitar 20 orang. Hari terakhir tetap dilanjutkan oleh relawan pembangunan,” jelas Wartijo, Wakil Ketua MWCNU Rejoso yang juga penanggung jawab lapangan kegiatan tersebut.
Wartijo menegaskan, langkah kreatif seperti ini lahir dari kebutuhan untuk terus berinovasi dalam penggalangan dana.
“Kami sadar, masyarakat sudah banyak diminta berdonasi di berbagai tempat. Jadi harus ada terobosan agar tetap semangat berkontribusi. Insya Allah hasil jagung ini nanti akan menjadi amal jariyah bagi semua,” ujarnya optimistis.
Sebelum penanaman dilakukan, empat hari sebelumnya panitia terlebih dahulu melakukan penyemprotan rumput di lahan agar hasilnya maksimal. Lokasi penanaman pun sudah mendapat restu dari Kepala Desa Sambikerep dan Rais Syuriah MWCNU Rejoso KH Ibnu Rois al-Maqbul.
“Insya Allah langkah ini sah dan penuh keberkahan. Kami sudah pamit dan mendapat doa restu,” kata Aris.
Dihubungi terpisah, Ketua MWCNU Rejoso Kiai Imam Hartoyo menegaskan bahwa pembangunan Masjid Roudlotul Musyawirin merupakan salah satu program unggulan MWCNU Rejoso.
“Panitia sudah bekerja keras dengan berbagai cara agar program ini segera terwujud. Kami sangat mengapresiasi inisiatif penanaman jagung ini. Ini bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap hasil panen nanti bisa membantu mempercepat pembangunan masjid sekaligus menjadi simbol kebersamaan warga Rejoso dalam menegakkan syiar Islam.
“Kami mewakili MWCNU Rejoso menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh relawan dan donatur yang sudah ikut membantu. Semoga setiap biji jagung yang tumbuh menjadi pahala yang terus mengalir,” pungkasnya.(*)
Kontributor: Hery Purwanto
Editor: Abdel Rafi



