Tuesday, October 14, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahMarsinah, Buruh Asal Nganjuk yang Diperjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

Marsinah, Buruh Asal Nganjuk yang Diperjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

Menteri Sosial Syaifulloh Yusuf saat memberikan sambutannya dalam Seminar Nasional Kepahlawanan Marsinah di Hotel Front One, Nganjuk, Jumat (10/10/2025). (foto: Mukani)

NGANJUK, CAKRAWARTA.com – Dari sebuah desa di Nganjuk, Jawa Timur, lahirlah sosok perempuan sederhana bernama Marsinah. Ia bukan pejabat, bukan tokoh politik, melainkan buruh pabrik yang berani menantang ketidakadilan. Kini, lebih dari tiga dekade setelah kepergiannya, nama Marsinah kembali diperbincangkan, bukan karena tragisnya kisah hidup dirinya, melainkan karena masyarakat mengusulkannya sebagai Pahlawan Nasional.

Semangat itu mengemuka dalam Seminar Nasional Kepahlawanan Marsinah yang digelar Forum Aliansi Pemuda Nganjuk (FAPN) di Hotel Front One, Jumat (10/10/2025).

Acara yang diikuti sekitar 250 peserta dari berbagai organisasi kepemudaan di Nganjuk itu menghadirkan Menteri Sosial Syaifulloh Yusuf sebagai pembicara utama. Hadir pula Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Didik Prajoko dari Universitas Indonesia, Irwan Setiawan dari Komnas Perempuan, dan Ilham Ali Saifuddin dari Sarbumusi.

Ketua FAPN Ahmad Malik mengatakan bahwa pengusulan Marsinah sebagai pahlawan nasional adalah bentuk penghormatan terhadap perjuangan rakyat kecil yang menuntut keadilan.

“Generasi muda Nganjuk perlu tahu bahwa dari tanah ini lahir sosok perempuan yang memperjuangkan martabat buruh dan kemanusiaan,” ujarnya.

Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro menjelaskan, ide pengusulan Marsinah muncul pada peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025.

“Sejak itu kami bekerja keras menyiapkan seluruh administrasi, termasuk berkoordinasi dengan keluarga dan rekan-rekan almarhumah,” katanya.

Menurut Trihandy, pengusulan Marsinah menjadi pahlawan nasional bukan sekadar simbol penghormatan. “Ini adalah pengingat bagi bangsa, bahwa ada perempuan tangguh dari desa yang berjuang untuk hak-hak buruh tanpa pamrih,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Menteri Sosial Syaifulloh Yusuf atau Gus Ipul menyebut Marsinah sebagai simbol keberanian yang sederhana namun menggetarkan.

“Ia menuntut keadilan dengan suara jujur, meski harus kehilangan nyawa. Keberaniannya menggugah nurani kita semua,” katanya.

Menurut Gus Ipul, perjuangan Marsinah adalah pesan abadi bagi bangsa ini bahwa setiap keringat manusia harus dibayar setimpal.

“Itu yang diperjuangkan Marsinah, nilai kemanusiaan yang tak lekang oleh waktu,” tambahnya.

Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Sosial yang juga mantan aktivis 1998, mengaku sejak mahasiswa telah mengidolakan sosok Marsinah.

“Usianya sebaya dengan saya, tapi ia berani melawan sistem yang menindas buruh. Keberaniannya menginspirasi gerakan mahasiswa dan buruh pada masa reformasi,” ujarnya.

Agus menegaskan, gerakan Reformasi 1998 tak bisa dilepaskan dari api perjuangan yang dinyalakan oleh Marsinah.

“Dia memberi kontribusi besar bagi lahirnya sistem demokrasi yang kita nikmati sekarang,” tambahnya.

Pandangan senada datang dari Irwan Setiawan dari Komnas Perempuan. Ia mengapresiasi langkah pengusulan Marsinah sebagai pahlawan nasional.

“Tahun 2015, Marsinah mendapat penghargaan sebagai perempuan pembela HAM. Jadi, usulan ini merupakan kelanjutan logis dari penghargaan atas keberaniannya,” ujarnya.

Pahlawan dari Kalangan Biasa

Sementara itu, Didik Prajoko, sejarawan dari Universitas Indonesia, menilai Marsinah adalah contoh nyata pahlawan dari kalangan rakyat biasa.

“Dalam sejarah, banyak tokoh besar lahir dari kalangan bangsawan atau elit. Marsinah berbeda, ia berjuang dari bawah, dari pabrik, dengan tekad dan keberanian luar biasa,” katanya.

Didik menambahkan, meski hanya hidup sekitar 24 tahun, Marsinah meninggalkan jejak panjang dalam sejarah perjuangan buruh Indonesia.

“Dia membuktikan bahwa pahlawan sejati bisa lahir dari mana saja, bahkan dari seorang buruh perempuan desa yang bersuara bagi mereka yang tak berdaya,” pungkasnya. (*)

Kontributor: Mukani

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular