
JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Alumni Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (IKA ISMEI) periode 2025-2030 resmi dilantik di Hotel Sultan, Jakarta, pada Rabu (10/9/2025) lalu. Acara berlangsung khidmat sekaligus meriah dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional, mulai dari Wakil Menteri Keuangan, anggota DPR RI, hingga perwakilan alumni lintas generasi dari berbagai daerah.
Pelantikan ini menjadi tonggak penting bagi organisasi alumni yang baru terbentuk pada Maret 2025 lalu. Dengan mengusung tema “Indonesianomic: Wujudkan Pasal 33 UUD 1945,” IKA ISMEI menegaskan arah perjuangannya: menjembatani dunia kampus, masyarakat, dan pemerintah demi kebijakan ekonomi yang lebih pro-rakyat.
Ketua Umum IKA ISMEI, Bahtiar Sebayang, menyoroti dinamika kebijakan ekonomi nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai kebijakan yang tengah berjalan memberi harapan baru karena menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
“IKA ISMEI akan hadir sebagai mitra strategis pemerintah, memberikan gagasan, kritik konstruktif, sekaligus dukungan untuk program-program yang berpihak pada rakyat,” tegas Bahtiar.
Kehadiran Wakil Menteri Keuangan dan sejumlah anggota DPR RI memperlihatkan dukungan nyata dari para pemangku kebijakan terhadap lahirnya IKA ISMEI. Dukungan itu menjadi dorongan moral agar organisasi ini mampu memberi warna dalam kebijakan publik, terutama terkait kesejahteraan rakyat.
Selain mengawal isu-isu nasional, Bahtiar juga menekankan pentingnya sinergi antara alumni dan mahasiswa. Menurutnya, pengalaman para alumni di berbagai sektor harus menjadi sumber daya berharga dalam memperkuat peran ISMEI, baik di level nasional maupun daerah.
Ke depan, IKA ISMEI menargetkan program konkret, mulai dari forum diskusi kebijakan, penguatan kapasitas generasi muda, hingga keterlibatan aktif dalam isu-isu strategis nasional. Dengan kepengurusan baru ini, IKA ISMEI berkomitmen menjadi jembatan yang menghubungkan idealisme kampus dengan realitas kebijakan, demi mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. (*)
Kontributor: Rusdi
Editor: Abdel Rafi