
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Sorak gembira dan dentuman musik membahana di RW V Dupak Bangunrejo, Surabaya, Minggu (17/8/2025) sore. Sekitar 1.000 warga dari seluruh RT tumpah ruah ke jalan, merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia lewat pawai penuh warna bertema “Sound Horeg”.
Dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak-anak, semua larut dalam karnaval kampung yang menampilkan beragam kostum meriah. Suasana makin semarak saat RT 5 Gang I menghadirkan Sanggar Omah Ndhuwur pimpinan Abdoel Semute dengan kesenian tradisional dongkrek, warisan khas Kabupaten Madiun.
Dengan iringan kenong, simbal, gong, dan kendang, empat penari bertopeng khas dongkrek menari bersama anak-anak berbusana lurik. Hentakan musik tradisi berpadu dengan dentuman sound horeg, menciptakan suasana unik yang membuat warga ikut berjoget.

“Persiapan kami singkat, sejak menerima alat dongkrek dari maestro Trisakti Hendrianto atau Andre Dongkrek pada 10 Juli lalu. Tapi saya puas sekali dengan penampilan ini. Semoga dongkrek bisa terus hidup, menjadi media memperbaiki generasi, dan membawa Bangunrejo lepas dari stigma masa lalu sebagai kampung lokalisasi,” ujar Abdoel Semute usai pementasan.
Kesenian dongkrek dipercaya sebagai seni ruwatan, bahkan pernah tampil dalam kirab di Istana Negara pada 2005. Kehadirannya di tengah gegap gempita kampung menjadi simbol penting bahwa tradisi lokal bisa berdampingan dengan ekspresi budaya populer warga.

Pawai ini merupakan rangkaian dari Mbangunredjo Art Festival 2025, festival seni yang digagas warga untuk menghidupkan ruang budaya kampung. Puncak festival dijadwalkan pada 25–26 Oktober 2025 mendatang, menghadirkan kolaborasi seni tradisi, kontemporer, hingga partisipasi komunitas.
Bagi warga Dupak Bangunrejo, peringatan kemerdekaan kali ini lebih dari sekadar pesta tahunan. Ia menjadi penanda lahirnya semangat baru yaitu generasi muda yang peduli tradisi, pengurus RT yang memberi dukungan penuh, serta komitmen bersama untuk menjadikan Bangunrejo sebagai kampung budaya yang inklusif dan penuh harapan. (*)
Kontributor: Probo D Y
Editor: Abdel Rafi



