
SURABAYA – Istilah “Westernisasi” merujuk pada upaya pembaratan pada banyak aspek kehidupan, bahkan masuk dalam nilai dan prinsip utama dalam Islam. Nilai dan prinsip yang awalnya disandarkan pada Al Quran, Hadits, serta ijtihad para ulama tersebut tergantikan dengan prinsip-prinsip pemikiran Barat. yang mengandung kekeliruan paham dari makna kebebasan, alam, manusia, dan kebahagiaan.
Berdasarkan fenomena ini, Divisi Kajian Pemikiran Islam Departemen Kajian Aksi Strategi Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam Universitas Airlangga (UKMKI Unair) akan menyelenggarakan “Kantin Nalar #4” dengan mengangkat judul “Westernisasi Ajaran Islam: Memahami Cara Westernisasi Mengubah Prinsip dan Nilai-Nilai Islam” yang menghadirkan Akhmad Rofii Damyati, pria kelahiran Pamekasan yang memperoleh gelar Ph.D di Suleymand Demirel University Turkey sebagai pemateri pada Sabtu (30/9/2023) mendatang.
Retina Rana Zahirah selaku ketua Departemen Kajian Aksi Strategi menjelaskan, acara diselenggarakan secara hybrid. Pelaksanaan diadakan secara offline di Masjid Nuruzzaman Kampus B Universitas Airlangga dan secara online melalui zoom meeting.
“Kalau bisa acara dilakukan secara offline dan juga online melalui zoom meeting supaya teman-teman yang berhalangan hadir dapat tetap mendapatkan ilmu yang disampaikan oleh pemateri”, ujarnya memberi keterangan awak media Cakrawarta, (27/09/2023).
Acara ini, lanjutnya, akan dikemas menggunakan metode ceramah yaitu pemateri memaparkan materi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing atau tanya jawab yang akan dipandu MC. Total durasi acara kurang lebih selama 120 menit.
“Acara akan berlangsung kurang lebih selama 120 menit, pemateri akan memberikan materi terlebih dahulu, kemudian baru mempersilahkan peserta kajian untuk bertanya”, Imbuh Retina.
Adapun tujuan dari Kantin Nalar#4 ini yaitu peserta dapat memahami mengenai peran Barat dalam mempengaruhi dan mengubah nilai dan prinsip islam serta memberikan pemahaman kepada masyarakat muslim bahwa tidak semua pemahaman yang bersumber dari barat adalah hal yang baik dan terdapat beberapa hal yang bertentangan dengan ajaran Islam sehingga perlu dihindari. Selain itu menjadikan masyarakat muslim lebih memahami nilai dan prinsip dalam Islam sehingga mampu menyaring pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan prinsip Islam.
“Harapan kami untuk acara ini semoga dapat menjadi tempat bagi masyarakat muslim khususnya mahasiswa muslim di tengah kebingungan mereka terhadap agama. Acara ini kami buat menjadi acara kajian berseri dengan runtutan tema yang telah didesain sedemikian rupa agar menjadi tempat belajar, tempat diskusi, dan tempat bertanya. Karena selain diadakannya acara kajian juga terdapat grup peserta dimana kami berharap grup peserta tersebut dapat dijadikan sebagai tempat untuk sharing, diskusi, bertanya, dan lain-lain”, tegas Retina selaku Kepala Departemen Kajian Aksi dan Strategi.
Acara ini diselenggarakan UKMKI Unair bekerjasama dengan Inpas (Institut Pemikiran dan Peradaban Islam) serta seluruh SKI Fakultas se-Unair dan Cakrawarta.com sebagai media partner.
(rils/rafel)



