
JAKARTA – Tekad bulat Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) untuk mendampingi ekonomi rakyat dari hulu hingga hilir untuk mampu maju berkembang dan unggul, serta tak boleh ada penjajahan di negeri ini dengan dalih apapun tak pernah surut.
Visi tunggalnya pun, yaitu menjadikan rakyat sebagai subyek bukan obyek ekonomi bukan hanya retorika atau jargon semata, melainkan dibumikan serius, terukur dan penuh optimisme.
Dengan tema besar “Ini Rumah Ekonomi Rakyat Untuk Bangsa dan Negeri Bukan Untuk Diri Golongan Sendiri”, KERIS membentuk Tim Khusus Fasilitas Usaha dan Ekonomi Rakyat (Timsus FUER) yang digembleng khusus serta menandatangani Pakta Integritas dan menerima Surat Mandat Ketua Umum Tahap I di PG Center’s Jakarta, pada Sabtu (22/7/2023).
“Kita terpanggil untuk mempercepat dan memasifkan realisasi fasilitas usaha dan ekonomi produktif ke pelaku ekonomi rakyat yaitu 64,5 juta UMKM. Bagaimana dalam tempo secepat-cepatnya mampu maju berkembang dan unggul di negeri sendiri dan dalam percaturan global di era digital, dan bangsa ini sejahtera berkeadilan,” ujar Ketua Umum KERIS dr. Ali Mahsun ATMO, M.Biomed, dalam keterangannya yang diterima redaksi, Senin (24/7/2023) dini hari.
“Kita juga berkewajiban menyediakan landasan etik dan moral sebagai base line of prevent terjadinya penyalahgunaan, sehingga rakyat tidak jadi korban. Untuk itulah, penandatanganan Pakta Integritas Timsus FUER KERIS adalah sebuah keniscayaan,” tegas Ali Mahsun menambahkan.
Menurut Ali Mahsun, apa yang dilakukan KERIS merupakan rumah ekonomi rakyat untuk bangsa dan negeri bukan untuk diri atau golongan sendiri.
“Untuk melawan dan mengikis politik devide et impera atau politik pecah belah kekuatan ekonomi rakyat, dan tak boleh ada penjajahan dengan dalih apapun. Ujung dan muaranya adalah negeri ini mampu merengkuh kembali keadilan, kemakmuran dan adidaya,” tambah mantan Ketua Umum BAKORNAS LKMI PBHMI dan Sekretaris Lembaga Sosial Mabarrot PBNU itu.
Oleh karena itu, lanjut Ali Mahsun, kinerja Timsus FUER KERIS harus terlandasi niat baik dan benar, tulus dan ikhlas dengan hati murni bersih dan suci hanya dan demi kepentingan rakyat, bangsa dan negeri.
“Bukan aji mumpung dan angkoro murko untuk diri golongan sendiri. Karena rakyat tak boleh jadi korban dan terjajah di negeri sendiri oleh siapapun,” tukas pria asal Mojokerto Jawa Timur itu.
Ali Mahsun menegaskan bahwa KERIS tak bisa sendirian, karenanya harus merangkul dan menyatukan kekuatan organisasi usaha dan ekonomi rakyat baik tingkat nasional, regional, mau pun lokal, serta yang ada di luar negeri.
“Bisa dilakukan mandiri dan atau kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah baik dalam negeri maupun global. Dimana kesejajaran, kemanusiaan dan diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemajuan dan keunggulan ekonomi rakyat adalah tiga prinsip kemitraan yang tidak boleh dilanggar. Kita mampu asal mau,” pungkas inisiator Kongres Ala Rakyat yang akan digelar di Jakarta pada November 2023 mendatang.
Untuk diketahui, struktur organisasi fungsional Timsus FUER KERIS terdiri atas 67 personil yaitu Ketua, Sekretaris, Penanggung Jawab – PJ P. Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, serta 60 PJ Area KERIS se-Indonesia.
Tokoh muda bangsa asal Gorontalo mantan Direktur Pasar Manado, Irwan Olii, SE di dapuk sebagai PJ KERIS Area Manado Sulawesi Utara, Ketua DPW APPSINDO Propinsi Sumatera Selatan, Budi Sulistyani, SE, M.Si sebagai PJ KERIS Area Palembang, tokoh muda bangsa berdarah Cirebon dan Aceh, Anisa Pasha, SE sebagai PJ KERIS P. Jawa.
Sedangkan Ketua di emban Ketua Umum APNI (Asosiai Petani Nelayan Indonesia) Meihadir Ahmad SH, dan Sekretaris Ken Dedes Rhantidyaning, AMd, PJ KERIS P Sumatera diemban mantan DPD RI 2009-2019 Abdul Aziz, SH, PJ KERIS P Kalimantan Suharto S.Si, MM.. Pada penandatanganan Pakta Integritas Tahap I ini juga oleh Taswin Edwar SE MH (Area Bandar Lampung), Misbah Ibrahim (Area Pekanbaru Riau), Jefri Agung Sampurna (Area Cirebon Raya), Samsudin SE MSi (Area Bandung Kota) Deni H Permana (Area Bandung Raya) Parhan Padli Tobi (Area Bogor Raya) Ratu Sofie Yulinar (Area Tangerang Banten) dan dihadiri para pimpinan orang usaha dan ekonomi rakyat.
(rafel/bus)



