Saturday, April 27, 2024
HomeEkonomikaJokowi: Ada Inefisiensi Dalam Penggunaan APBN dan APBD

Jokowi: Ada Inefisiensi Dalam Penggunaan APBN dan APBD

Jokowi cakrawarta
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, hari ini, Kamis (14/9/2017). (Foto: Biro Pers Setpres)

JAKARTA – Istana Negara punya hajatan. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 akhirnya dilaksanakan di Istana. Rakernas dengan tema “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Negara untuk Indonesia Sejahtera” itu digelar untuk meningkatkan komitmen para penyelenggara pemerintahan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Rakernas kali ini. Ia, dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya perbaikan sistem pengelolaan keuangan negara. Menurut Jokowi, semua yang dilakukan oleh para jajarannya harus mengarah pada perbaikan sistem yang ada.

“Semuanya berkembang dengan cepat dengan cara-cara yang tak terduga. Inovasinya cepat sekali. Oleh sebab itu, kita juga harus berani berubah. Akuntansi kita mestinya harus kita arahkan. Orientasi tidak kepada prosedur, harus diubah kepada orientasi hasil. Hasil pun juga harus berkualitas,” ujar Jokowi.

di hadapan sejumlah Gubernur, Bupati, Walikota, Sekretaris Jenderal, Aparat Pengawasan Pemerintah, dan Pimpinan Instansi.

Perubahan demi perubahan harus sesegera mungkin dilakukan. Sebab, menurut Jokowi masih ada yang perlu diakui dalam jajaran pemerintahannya yakni masih adanya inefisiensi dalam pengelolaan keuangan negara, baik itu APBN maupun APBD.

“Saya sudah cek satu per satu, banyak sekali inefisiensi itu. Setiap kegiatan yang ada coba dilihat satu-satu, tidak jelas hasil yang akan dicapai,” imbuh Jokowi di hadapan peserta Rakernas yang sebagian besar adalah kepala daerah itu

Mantan walikota Solo itu menjelaskan, dari program-program yang dibuat oleh jajarannya dan khususnya pemerintah daerah, masih banyak ditemukan yang sasaran kegiatannya tidak berorientasi pada hasil. Banyak pula program-program di pusat maupun daerah yang tidak terkait dengan sasaran pembangunan nasional.

“Inilah saya kira banyak inefisiensi di APBN dan APBD kita yang perlu kita perbaiki besar-besaran. Sekali lagi, akuntansi kita harusnya berorientasi kepada hasil bukan prosedur,” tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular