Saturday, April 20, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanWaspada Bagi Orang Tua, Obat Puyer Untuk Obati Anak Harus Dilakukan Dokter...

Waspada Bagi Orang Tua, Obat Puyer Untuk Obati Anak Harus Dilakukan Dokter Atau Faskes!

 

SURABAYA – Belakangan ini masyarakat diresahkan dengan kandungan obat sirup yang diduga berbahaya dan dapat menyebabkan gangguan ginjal akut utamanya pada anak. Pasalnya, kandungan etilen glikol pada obat sirup yang saat ini dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut membuat resah masyarakat.

“Meski saat ini sedang dalam penelitian dan pemeriksaan oleh kementerian dan instansi terkait, saya minta masyarakat tidak panik berlebihan namun lebih hati-hati dalam menggunakan obat,” ujar dr. Annette d’Arqom, M.Sc., Ph.D dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Senin (31/10/2022).

Dokter Annette berpesan untuk selalu menjaga kesehatan, tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur agar tubuh tetap sehat sehingga tidak perlu mengonsumsi obat. Jika ada gejala tidak enak badan atau demam disarankan untuk menggunakan terapi non farmakologis dahulu, seperti kompres, istirahat yang cukup, dan minum madu atau bahan alami lainnya. Bila dirasa perlu mengonsumsi obat beli obat bebas atau bebas terbatas dalam sediaan tablet.

“Kalau pakai sirup pastikan obatnya masuk daftar obat yang diperbolehkan BPOM. Jika ragu konsultasi saja ke dokter,” imbuh dr. Annette.

Ketika anak sudah pernah mengkonsumsi obat sirup dan orang tua takut akan kandungan etilen glikol yang diduga mengandung etilen glikol maka menurut dr. Annette, pihak orang tua tidak perlu panik.

“Hal yang harus dilakukan adalah mengingat kembali kapan anak mengkonsumsi obat tersebut. Apabila sudah lebih dari 1 bulan, anak masih sehat dan dapat menjalani aktivitas seperti biasa maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” pesannya.

Tetapi, dr. Annette mengingatkan, jika konsumsi obat masih dalam jangka waktu 1 atau 2 minggu maka orang tua dianjurkan untuk memantau tanda dan gejala yang dapat terjadi pada anak.

“Gejala yang bisa terjadi itu seperti mual, muntah, diare, kemudian perhatikan frekuensi buang air kecil dan warnanya,” katanya.

Selain itu, kata dr. Annette, berikan anak cairan yang cukup dan jika muncul tanda dan gejala maka bawalah ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat.

“Kemasan obat yang diduga menjadi penyebabnya saya sarankan untuk dibawa agar petugas kesehatan dapat memahaminya,” tukasnya.

Dokter Annette menjelaskan bahwa peralihan dari obat sirup menjadi puyer saat ini dianjurkan dalam merespon peristiwa ini. Perbedaan obat sirup dan puyer adalah pada kandungan pemanis, obat puyer rasanya lebih pahit dibanding obat sirup sehingga orang tua lebih memilih sediaan sirup agar lebih mudah diberikan kepada anak. Namun ternyata obat puyer tidak bisa dibuat sembarangan.

“Obat puyer ini tidak bisa dilakukan sendiri ya, susah untuk mengira dosisnya apalagi untuk anak. Berat badan anak berbeda jadi dosisnya harus menyesuaikan. Lebih baik jika pembuatan puyer dilakukan oleh dokter atau di fasilitas kesehatan terdekat,” pesannya mengakhiri keterangannya.

(bus/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

1 COMMENT

  1. Mohon penjelasan dari Bapak Rahman Sabon Nama, saya perwakilan dari Keluarga Besar Ahli Waris Almh Nji Mas Entjeh alias Siti Aminah alias Osah, saya mempertanyakan maksud dari gabungan di PDKN, karena keluarga kami belum pernah tergabung dengan pihak manapun, keabsahan kami sebagai ahli waris sudah tercatat dalam Fatwa Waris dan di akui serta di legalisir oleh Kemenhukham dan Kedutaan Besar Belanda (Suami almarhumah buyut kami berkebangsaan Belanda dan administrasi Belanda tercatat lengkap)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular