
TULUNGAGUNG, CAKRAWARTA.com – Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, memberikan apresiasi tinggi terhadap capaian Kabupaten Tulungagung dalam program ketahanan pangan nasional. Dalam kunjungannya ke Kodim 0807/Tulungagung, Rabu (27/5/2025), Rudy menyebut serapan gabah dari wilayah tersebut telah melampaui 7.000 ton—kontribusi signifikan dalam upaya pemenuhan target Bulog di Jawa Timur.
“Tulungagung cukup produktif. Saya mendapat informasi, serapan gabahnya sudah menembus 7.000 ton. Ini luar biasa. Target provinsi kita dalam satu tahun sekitar 593.252 ton, dan Tulungagung sudah menyumbang lebih dari 7.000 ton,” puji Rudy.
Ia berharap capaian ini dapat dijaga dan bahkan ditingkatkan pada musim tanam berikutnya. Peran para Babinsa, Danramil, dan Kodim dianggap sangat penting dalam mendampingi petani serta memastikan rantai distribusi berjalan lancar.
“Dengan dukungan penuh dari jajaran TNI, saya optimis Tulungagung bisa terus jadi lumbung pangan yang kuat. Bahkan bukan tidak mungkin melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah,” imbuhnya.
Di balik pujian itu, Rudy juga mengingatkan pentingnya menjaga disiplin dan menjauhi segala bentuk pelanggaran. Ia menegaskan, aturan dalam tubuh TNI adalah tegas dan tidak ada ruang untuk abu-abu.
“Yang boleh ya boleh, yang tidak ya tetap tidak. Tidak ada ceritanya narkoba dulu dilarang, sekarang boleh. Aturan kita dari dulu konsisten. Semua sanksi juga sudah jelas,” tegasnya di hadapan prajurit dan PNS.
Ia mengingatkan agar setiap anggota berpikir jauh ke depan sebelum melakukan pelanggaran, karena dampaknya bisa menghancurkan karier dan nama baik hingga masa pensiun.
“Pikirkan jangka panjangnya. Jangan korbankan masa depan hanya karena satu kesalahan. Beban itu akan kalian pikul hingga kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Menurut Pangdam, seorang prajurit sejati tetap mengabdi meski telah pensiun. Pensiun hanya mengubah status, bukan semangat. Ia berharap, para prajurit bisa kembali ke masyarakat sebagai figur yang menginspirasi.
“Pengabdian itu tanpa batas. Jadilah teladan, jadilah penggerak. Tunjukkan bahwa kalian tetap berjiwa TNI meski tak lagi berseragam,” tegas peraih Adhi Makayasa Akmil 1997 itu.
Rudy juga menyoroti masalah kesehatan prajurit, terutama tingginya angka kematian akibat penyakit jantung. Ia meminta para anggota menjaga pola makan, istirahat cukup, dan rutin berolahraga agar tetap bugar dan siap menjalankan tugas.
“Jangan abaikan kesehatan. Kalau sudah jatuh sakit, pengabdian pun ikut terganggu. Jaga diri kalian, karena itu aset terpenting,” pungkasnya.
Dengan kombinasi antara ketegasan, apresiasi, dan empati, kunjungan Mayjen TNI Rudy Saladin ke Tulungagung menegaskan komitmen TNI untuk terus hadir dalam penguatan pertahanan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat dari bawah.
(Arwang/Rafel)