Monday, December 8, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiLingkunganSaat TNI di Trenggalek Jadi Penjaga Sumber Air, Bukan Hanya Penjaga Negara

Saat TNI di Trenggalek Jadi Penjaga Sumber Air, Bukan Hanya Penjaga Negara

Aksi prajurit TNI bersama elemen lainnya saat menanam ratusan bibit pohon di Desa Parakan, Kecamatan dan Kabupaten Trenggalek, Kamis (8/5/2025). (foto: Arwang)

TRENGGALEK, CAKRAWARTA.com – Ketika cuaca makin sulit ditebak dan krisis air mengintai dari balik musim, sebuah pemandangan hangat muncul di Desa Parakan, Kecamatan Trenggalek. Kamis (8/5/2025), para prajurit TNI dari Kodim 0806/Trenggalek turun tangan bukan untuk latihan tempur, tapi untuk menanam pohon di dua sumber mata air utama. Mereka tak sedang siaga perang, tapi siaga menjaga hidup.

Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Kampung Iklim (Proklim) yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Lokasinya ada di sumber air Kepuh-Kepuh, Dusun Telasih, dan Tumpak Ajaran, Dusun Krajan. Dua titik ini bukan sekadar tempat air keluar, tapi sumber penghidupan ratusan warga sekitar.

Sebanyak 100 bibit pohon ditanam dengan penuh harap. Ada durian, trembesi, aren, manggis, hingga beringin. Pohon-pohon ini bukan cuma indah dipandang atau enak buahnya. Mereka adalah penjaga tanah, penyerap air, dan peredam panas bumi yang makin gerah.

“Kami menanam ini bukan buat hari ini saja. Ini buat anak cucu nanti,” kata Pelda Komarul Huda, Bati Bhakti Kodim 0806/Trenggalek. “Kalau sumber airnya rusak, bukan cuma tanah yang kering. Hati kita juga.”

Yang bikin aksi ini tambah berkesan, warga juga ikut ambil peran. Dari ibu-ibu yang bantu bawa bibit sampai bapak-bapak yang siap jadi relawan penyiram pohon. Kolaborasi ini jadi bukti, bahwa menjaga bumi bukan tugas satu pihak saja.

Program Kampung Iklim memang mendorong warga aktif melawan dampak perubahan iklim. Tapi yang terjadi di Trenggalek lebih dari sekadar program. Ini soal ikhtiar bersama, soal rasa peduli, dan soal keberanian untuk merawat sesuatu yang tak langsung terlihat hasilnya.

TNI yang biasanya dikenal sebagai penjaga batas negara, hari itu berubah wujud menjadi penjaga air, penjaga pohon, penjaga harapan. Dan mungkin di situlah letak kekuatan sebenarnya: ketika kekuatan bersenjata memilih cangkul, dan ketika negara hadir lewat tangan-tangan yang rela kotor demi kehidupan.

(Arwang/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular