
RENGAT, CAKRAWARTA.com – Suasana tenang di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, berubah menjadi lebih dinamis pada Selasa (29 April 2025) malam. Sejumlah petugas pemasyarakatan bersama personel TNI dari Koramil 01/Rgt menyusuri blok hunian warga binaan. Mereka tidak datang untuk menciptakan ketegangan, melainkan untuk menjaga rumah ini tetap aman, tertib, dan manusiawi.
Dengan langkah penuh kehati-hatian dan pendekatan yang persuasif, razia dilakukan sebagai bagian dari implementasi Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Petugas memeriksa setiap kamar hunian, tak sekadar mencari barang-barang terlarang, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap kenyamanan dan keselamatan para warga binaan.
“Ini bukan sekadar penggeledahan, ini adalah cara kami merawat tempat ini, memastikan tidak ada yang mengganggu ketertiban dan hak hidup bersama,” ungkap Kepala Rutan Rengat, Ridar Firdaus Ginting, dengan nada tenang namun tegas.
Razia ini, menurutnya, bertujuan untuk mencegah peredaran barang terlarang seperti narkoba, senjata tajam, atau alat komunikasi ilegal yang bisa merusak tatanan pembinaan. Namun lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi upaya memperkuat rasa aman bagi seluruh penghuni rutan—baik warga binaan maupun petugas.
Selama razia, para petugas menjaga sikap profesional dan humanis. Tak ada teriakan, tak ada tekanan. Hanya tatapan tegas dan dialog hangat yang mengedepankan rasa saling menghargai. Di sinilah terlihat bahwa razia bukan hanya urusan teknis keamanan, tapi juga menyangkut kemanusiaan.
“Kami ingin Rutan Rengat menjadi tempat yang layak, bukan hanya untuk menjalani hukuman, tapi juga untuk belajar dan tumbuh. Karena setiap orang berhak atas kesempatan kedua,” tambah Ridar.
Hasil dari razia akan dievaluasi untuk memperkuat sistem pengawasan dan menjadi bahan refleksi dalam pembinaan yang lebih baik. Dalam konteks ini, sinergi antara aparat pemasyarakatan dan TNI bukan sekadar kerja sama kelembagaan, melainkan bagian dari komitmen kolektif untuk menjaga martabat di balik tembok rutan.
Di Rutan Rengat, keamanan bukan soal kekuasaan. Ia adalah tentang tanggung jawab, tentang menjaga manusia tetap manusia, bahkan dalam keterbatasan ruang dan waktu. (***)
Kontributor: Anhar Rosal
Editor: Abdel Rafi
Foto: Anhar Rosal