
Banyuwangi, – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kabupaten Banyuwangi menyambut bulan suci Ramadhan 1446 dengan cara berbeda. Mereka mengadakan kursus manajemen untuk pelajar yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan para pelajar.
Kursus Manajemen yang diadakan PD PII Banyuwangi pada 1 Ramadhan 1446 H lalu, ternyata bukan hanya tentang teori, tetapi juga tantangan nyata.
Kenapa begitu? Karena sebagai bentuk implementasi dari kursus tersebut, para peserta diberikan tantangan untuk merancang dan menjalankan sebuah kegiatan. Dari tantangan inilah lahir “Sejenak di Tlocor: Ramadhan di Pelukan Alam”, sebuah program yang sepenuhnya digagas dan dijalankan oleh mereka sendiri.
Menurut Ketua PD PII Kabupaten Banyuwangi, M. Firman Fikri Saputra, kegiatan implementasi tersebut diikuti oleh 25 peserta dan berlangsung pada Jumat–Sabtu (15-16/3/2025) di Dusun Tlocor, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu—sebuah perkampungan yang terletak di kaki Gunung Raung, dikelilingi alam yang asri dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
“Selama dua hari, peserta dan warga setempat merasakan kebersamaan dalam berbagai agenda. Acara diawali dengan buka puasa bersama, di mana 100 paket berbuka dibagikan untuk disantap bersama oleh seluruh peserta dan warga Tlocor. Malam harinya, setelah tarawih, suasana semakin hangat dengan agenda api unggun dan bercengkrama bersama warga menciptakan momen kebersamaan yang penuh keakraban,” paparnya dalam keterangannya pada media ini, Senin (17/3/2025) sore.
Hari kedua, lanjutnya, dimulai dengan sahur bersama, diikuti dengan ta’lim subuh dan mengaji bersama peserta. Setelah itu, peserta diajak untuk tracking pagi menjelajahi keindahan alam kaki Gunung Raung dan merasakan ketenangan di tengah suasana perkampungan.
“Sebagai penutup, acara diakhiri dengan pembagian 24 paket sembako bagi warga Tlocor, sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan di bulan suci,” imbuhnya.
Sebagai Ketua PD PII Banyuwangi, ia menegaskan bahwa terlaksananya kegiatan ini tak lepas dari kerja keras seluruh panitia serta dukungan berbagai pihak.

“Donasi dari masyarakat luas turut berperan besar dalam menyukseskan acara ini, begitu juga dengan support dari beberapa instansi dan perusahaan, seperti Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi, PT One Line Solutions (OLS), dan PT Esprite Nomade, Manufacturing Banyuwangi,” paparnya detail.
Melalui kegiatan ini, lanjutnya, para peserta membuktikan bahwa ilmu yang mereka pelajari bukan sekadar teori, tetapi dapat diwujudkan dalam aksi nyata.
“Ramadhan kali ini bukan hanya tentang menjalankan ibadah, tetapi juga tentang berbagi, belajar, dan bertumbuh bersama,” tandasnya mengakhiri keterangan.
(nobl/rafel)