
JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) melalui Diktisaintek menggelar Rapat Koordinasi Nasional Penguatan Kerja Sama Berdampak selama tiga hari di Jakarta, 28-30 Juli 2025. Forum ini menjadi ajang strategis untuk menyatukan langkah perguruan tinggi, industri, dan pemangku kebijakan dalam membangun kolaborasi yang konkret dan terukur.
Mengusung tema “Kerja Sama Berdampak dalam Mendukung Asta Cita”, kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, perwakilan kementerian, lembaga mitra, dunia usaha, hingga tokoh strategis nasional.
Rakor dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Prof. Dr. Ir. Mohammad Fauzan, M.T., yang menekankan pentingnya membangun kerja sama yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi memiliki dampak riil terhadap masyarakat.
“Dampak itu seperti kadar emas. Kita harus berani menilai: seberapa karat kerja sama yang telah kita bangun? Mari wujudkan kerja sama 24 karat yang murni, berharga, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tegas Prof. Fauzan di hadapan para peserta.
Sebelumnya, Prof. Dr. Togar M. Simatupang, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, menyampaikan laporan kegiatan sekaligus arahan strategis untuk memperkuat fondasi kebijakan kerja sama di bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi teknologi.
Selama tiga hari, peserta mengikuti berbagai sesi diskusi panel yang membahas penguatan kolaborasi lintas sektor: akademik, internasional, serta kemitraan dengan industri. Fokusnya adalah hilirisasi hasil riset agar memberi nilai tambah nyata bagi pembangunan nasional dan peningkatan reputasi lembaga pendidikan di kancah global.
Dalam diskusi, para narasumber juga menyoroti perlunya kerja sama yang:
- Terintegrasi dengan kebutuhan nyata dunia usaha dan masyarakat,
- Terukur berdasarkan output dan outcome,
- Berdampak langsung bagi mahasiswa, keluarga, dan masyarakat luas,
- Meningkatkan benefit (manfaat langsung) sekaligus bonafit (reputasi kelembagaan).
Salah satu peserta yang hadir, Dr. Ir. Firman Arifin, S.T., M.T., Wakil Direktur IV PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) bidang kerja sama dan sistem informasi, mengapresiasi forum ini sebagai ruang konsolidasi dan pembaruan visi kerja sama.
“Kita tidak bisa lagi bicara kerja sama dalam ruang yang sempit. Kolaborasi harus membawa hasil yang bisa diukur dan dirasakan, terutama dalam mendorong hilirisasi riset dan inovasi,” ujarnya pada media ini, Selasa (29/7/2025).
Di akhir forum, seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk mengubah kerja sama dari sekadar dokumen menjadi instrumen perubahan. Semangat yang dibawa bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk keberpihakan pada masa depan pendidikan yang berdampak dan berdaya saing.
“Kerja sama berdampak bukan hanya program. Ia adalah arah perjuangan bersama untuk menciptakan transformasi yang nyata,” tutup moderator forum saat membacakan pernyataan bersama penutup.
Rakor Diktisaintek 2025 telah selesai, namun gaungnya baru saja dimulai. Kolaborasi akan terus dibangun, tidak hanya untuk memenuhi indikator, tetapi untuk mewujudkan cita-cita besar: pendidikan tinggi yang relevan, inovatif, dan membumi. (*)
Editor: Abdel Rafi



