
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Duka mendalam atas musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus menggema. Sebagai bentuk kepedulian dan doa bersama, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengimbau seluruh pengurus NU se-Jatim hingga ke tingkat ranting untuk menggelar Shalat Ghaib dan Tahlil bagi para korban yang wafat.
Imbauan tersebut tertuang dalam surat resmi PWNU Jatim Nomor 568/PW.01/A.II.08.01/16/10/2025 yang ditandatangani Rais KH Anwar Manshur, Katib DR H. Ahsanul Haq, Ketua PWNU KH Kikin A Hakim, serta Sekretaris Dr. Ir. HM Faqih.
“PWNU Jatim mengimbau seluruh cabang, majelis wakil cabang, dan ranting se-Jatim agar menyelenggarakan Shalat Ghaib dan Tahlil bersama warga NU di wilayah masing-masing untuk mendoakan korban tragedi Pesantren Al-Khoziny,“ jelas Sekretaris PWNU Jatim, HM Faqih, Jumat (3/10/2025).
Tak hanya di Jawa Timur, doa bersama juga bergema hingga ke NTB, Kalimantan, bahkan Malaysia. Hal ini tidak lepas dari sejarah panjang PP Al-Khoziny yang didirikan pada 1920 oleh KH Khozin, menantu pengasuh Pesantren legendaris Siwalan Panji Sidoarjo, KH Hamdani.
PWNU Bentuk Tim Satgas Gabungan
Selain doa bersama, PWNU Jatim juga menugaskan tujuh pengurusnya untuk bergabung dalam Tim Satgas Gabungan (Satgasgab) bentukan PBNU. Tim ini akan menjadi “supporting system” bagi operasi SAR terpadu yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI-Polri, hingga relawan di lapangan.
PWNU Jatim juga telah menyerahkan bantuan kepada keluarga lima santri yang wafat, sebagai wujud solidaritas dan kepedulian.
Sementara itu, laporan Basarnas hingga Kamis (2/10/2025) malam menyebutkan korban selamat sudah nihil. Tim evakuasi kini fokus membersihkan puing dan memperkuat struktur bangunan agar tidak menimbulkan bahaya tambahan. Dua unit excavator, crane, serta dump truck dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.
BPBD Jatim juga menyiapkan dua unit cool storage untuk penyimpanan jenazah sebelum identifikasi lebih lanjut. Hingga 1 Oktober 2025, tercatat 108 orang terdampak, dengan rincian 24 orang dirawat inap, 79 orang pulang paksa (KRS), 5 orang meninggal dunia, serta 59 orang masih dalam pencarian.
Adapun lima korban yang sudah teridentifikasi adalah:
- Maulana Alfan Ibrahimavic (Surabaya)
- Mochammad Mashudulhaq (Surabaya)
- Muhammad Soleh (Bangka Belitung)
- Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (Surabaya)
- Moch. Agus Ubaidillah (Surabaya)
Kontributor: Edy
Editor: Abdel Rafi