SURABAYA – Karena masih dalam keadaan penerapan PPKM Darurat, Hhari ini, Kamis (15/7/2021) tim pengajar dari Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) melakukan orientasi pengabdian masyarakat (pengmas) secara daring kepada warga Soket Laok, Bangkalan, Madura.
Kali ini program pengmas yang akan dilakukan menginisiasi tentang pengembangan desa melalui produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang potensial di desa tersebut.
Orientasi tersebut dihadiri oleh tim pengmas yang terdiri dari Dr. Santi Isnaini, S.Sos., M.M, Igak Satrya Wibawa S.Sos., MCA., Ph.D, Dina Septiani, Ph.D, developer website, perangkat desa, dan juga beberapa mahasiswa FISIP tingkat II.
Dr. Santi Isnaini, S.Sos., M.M selaku ketua pelaksana pengmas mengatakan bahwa timnya akan mengambil tema pemberdayaan ekonomi pada petani mete di desa tersebut. Pemberdayaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan jiwa wirausaha masyarakat desa pada umumnya, serta petani mete Desa Soket Laok pada khususnya.
“Tema khusus kami pada tahun ini sebenarnya tidak terlalu jauh dari yang tahun kemarin, tahun ini kita berfokus pada pelatihan branding bagi masyarakat desa,” ucapnya yang akrab dipanggil Santi itu.
Lebih lanjut, Igak Satrya Wibawa S.Sos., MCA., Ph.D, menjelaskan bahwa tim pengmas akan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan membuat website Desa Soket Laok, pelatihan administrator website, pelatihan pembuatan video kemasan dan merek, serta melakukan pendaftaran merek dan perizinan usaha pada produk yang telah dihasilkan. Tidak hanya itu, masyarakat desa juga akan diajarkan mengenai SEO (Search Engine Optimization) guna meningkatkan rating website.
“Pembuatan website ini diharapkan dapat lebih meningkatkan perekonomian desa serta mengoptimalkan pengajaran yang tahun sebelumnya kita hanya melakukan pelatihan menggunakan grup whatsapp dan youtube,” tandasnya yang akrab dipanggil Igak itu.
Fitur-fitur yang akan ada pada website, lanjut Igak, meliputi video pelatihan cara pengolahan produk, membuat label dan kemasan, sampai menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan. Kemudian, juga dapat ditambahkan informasi demografi desa, pimpinan desa, berita terkini, dan juga produk-produk UMKM yang telah dihasilkan.
“Ini sangat cocok ya pada masa pandemi seperti ini, jadi kalau ada orang ingin beli produk desa, langsung mampir saja ke website, jadi tanpa e-commerce,” sambungnya.
Pengmas yang dikemas secara daring ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi desa serta mengembangkan jiwa kewirausahaan masyarakat desa soket laok. Kemudian masyarakat desa juga diharapkan dapat menyebarkan ilmu yang telah dipelajari untuk kemakmuran desa soket laok
“Semoga koordinasi ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan suatu hasil yang produktif,” tutup Santi.
(pkip/bti)