Saturday, September 14, 2024
spot_img
HomeGagasanPKS Gagal Memanfaatkan Anies Rasyid Baswedan 

PKS Gagal Memanfaatkan Anies Rasyid Baswedan 

Seorang teman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertanya padaku, “Anies butuh PKS atau PKS butuh Anies?” Aku tidak menjawab, justru aku balik bertanya, dia bergeming, saya tanya pak Fitri. Lalu saya katakan PKS butuh Anies Rasyid Baswedan. Dia tertawa, katanya, Anies butuh PKS untuk ambisinya, PKS tidak butuh Anies. Sebelum ada Anies PKS sudah partai besar. Suara PKS pada pemilu sebelumnya sudah besar, pada Pemilu 2024 PKS bersama Anies, suara PKS hanya tambah 3 kursi, artinya grassroot PKS sudah terbentuk sebelumnya, ada dan tidak ada Anies suara PKS sebanyak sekarang ini. Nasdem dan PKB pada Pemilu 2024 kenaikan suara luar biasa.

Aku tersenyum, logika sederhana teman tersebut benar sekali, tapi dia tidak mau berfikir mengapa dengan kehadiran Anies perolehan suara Nasdem dan PKB naik luar biasa padahal kedua partai tersebut dihantam badai korupsi yang merontokkan 2 menteri dari Nasdem sedangkan Cak Imin gemetar sambil berucap “tidak bahaya tah”, hasilnya jumlah kursi Nasdem dan PKB naik dan kedua petinggi partai tersebut tertawa terkekeh, PKS terpekur merenung, mencari kesalahan Anies?

Nasdem begitu cerdik, bergabung dengan Prabowo Subianto dia yakin tidak dapat apa-apa, kalaupun menang paling dapat jatah kursi Menteri. Berkoalisi belakanganpun akan dapat Menteri juga. Survey membuktikan, maka Surya Paloh mengambil langkah strategis, dia menjadikan Anies sebagai kadernya dalam Pilpres 2024 dan mencalonkan Anies sebagai calon presiden dari Nasdem. Meski berdarah-darah, jumlah kursi Nasdem naik luar biasa. Jatah Menteri? Lihat saja nanti, survey membuktikan.

PKB? Idem, walau telah merengek minta jatah Wapres ke Prabowo tetap tidak digubris, Cak Imin mengambil peluang, dia menjadi cawapresnya Anies, maka berjualanlah PKB dengan Cak Iminnya, hasilnya perolehan suara PKB naik luar biasa. Seperti Nasdem, apakah PKB tidak dapat jatah Menteri pada Kabinet Presiden Prabowo Subianto? Survey membuktikan, berkoalisi belakanganpun dapat jatah.

Bagaimana PKS? PKS tidak sepintar Nasdem dan PKB dalam berjualan, PKS tidak mempromosikan sama sekali kadernya. PKS cukup puas jadi pengekor? Nasdem menjual Anies bagi kepentingannya, Anies memang tidak berpartai tapi dengan tidak berpartai itulah Anies seakan menjadi kader Nasdem pada Pemilu 2024, maka Nasdem memperoleh manfaat dalam mencalonkan Anies. Begitu pula dengan PKB, Cak Imin menjadi pasangan serasi bagi Anies. PKB menjual habis-habisan Anies dan Cak Imin, PKB mendendangkan lagu perubahan. Kehadiran mereka berdua diberbagai gelanggang disambut dengan lautan manusia. Dimana PKS?

Pada Pemilu 2024, PKS tidak menjual siapa-siapa. Anies telah menjadi milik Nasdem. PKS tidak punya nyali untuk menjual tokohnya atau kadernya sendiri dipuncak kepemimpinan nasional. Benar pemilih PKS hanya seputar di grassroot sendiri. Pemilu 2024 hendaknya menjadi pembelajaran bagi PKS. PKS harus berani menempatkan tokoh dari partainya sendiri atau dari luar partai untuk dijadikan tokoh nasionalnya. Perlu jiwa besar mau menokohkan bukan diri sendiri atau orang lain.

 

Laksma TNI (Pur) Fitri Hadi S, M.AP

Analis Kebijakan Publik

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru

Most Popular