
BREBES, CAKRAWARTA.com – Suasana khidmat memenuhi Ballroom Grand Dian Hotel Brebes ketika Ketua Umum JSIT Indonesia, Ahmad Fikri, melantik Pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah Masa Bakti 2025-2029, hari ini, Minggu (30/11/2025). Prosesi pelantikan berlangsung langsung di hadapan lebih dari 600 peserta yang terdiri dari pimpinan yayasan, kepala sekolah, serta guru se-Jawa Tengah.
Hadir dalam acara tersebut tokoh dan pemangku kebijakan pendidikan, antara lain Majelis Tinggi JSIT Indonesia Sukro Muhab; Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah Dhoni Widianto yang mewakili Gubernur Jawa Tengah; Kepala BPSDMD Jawa Tengah Uswatun Hasanah; serta perwakilan dari Kadisdikbud, BPPMP, Kwarda Jateng, BBGTK, PGRI Jawa Tengah, dan Dikdasmen Muhammadiyah Jawa Tengah.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dhoni Widianto, Gubernur Jawa Tengah menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi lembaga pendidikan Islam terpadu di daerah.
“Guru adalah garda terdepan pembinaan karakter anak bangsa. Saya yakin JSIT Jawa Tengah telah dan akan terus berfokus pada pembinaan generasi penerus bangsa. Mari terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan Generasi Emas 2045,” seru Gubernur.
Ikrar Pelantikan: Integritas sebagai Pondasi
Sebelum menuntun ikrar pelantikan, Ahmad Fikri menegaskan kembali kesiapan para pengurus untuk mengemban amanah organisasi. “Demi Allah kami berjanji, bahwa kami siap diangkat menjadi Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah Masa Bakti 2025–2029. Kami akan melaksanakan amanah sebaik-baiknya baik dalam keadaan lapang maupun sempit, penuh keikhlasan di bawah lindungan Allah SWT,” ucapnya, diikuti lantang oleh para pengurus terlantik.
Dalam ikrar dilanjutkan pula komitmen untuk menaati aturan syariat dan organisasi serta menjaga amanah dari kepentingan pribadi dan kelompok. Prosesi pelantikan ditutup dengan penandatanganan berita acara dan pembacaan Pakta Integritas.
Ketua JSIT Jawa Tengah 2025–2029, Hananto Widhiaksono, menyampaikan pidato perdananya dengan gaya penuh sastra dan refleksi. “Masa depan telah menjulang. Optimisme adalah rasa syukur. Rintangan pasti datang, tapi kita tak kenal rintangan. Ketika senja menjelang, mari kita ukir sejarah dengan cinta dan peradaban,” tuturnya disambut tepuk tangan peserta.
Acara pelantikan tidak hanya sarat pesan pendidikan, tetapi juga kepedulian kemanusiaan. Penampilan nasyid Azzam Haroki menghangatkan suasana sekaligus mengiringi penggalangan dana untuk Palestina sebagai wujud pengamalan amanat Pembukaan UUD 1945.(*)
Kontributor: Moh. Rudolf
Editor: Abdel Rafi



