Friday, April 26, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanPeduli Kasus Tuberculosis Madura, Unair Terjunkan Tim Pengmas Fakultas Farmasi Ke Sumenep

Peduli Kasus Tuberculosis Madura, Unair Terjunkan Tim Pengmas Fakultas Farmasi Ke Sumenep

Tim Pengmas Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya aat menerjunkan memberikan edukasi terkait penyakit Tuberculosis atau TB pada masyarakat Sumenep, Madura pada 10-11 September 2022. (foto: istimewa)

SUMENEP – Ditemukannya banyak kasus Tuberculosis (TB) di Kabupaten Sumenep memunculkan keprihatinan sekaligus kepedulian banyak pihak. Salah satunya adalah tim dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF Unair) Surabaya.

Guna mencegah penularan kasus penyakit TB di Sumenep Madura itulah, FF Unair menerjunkan Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) ke daerah ujung timur Pulau Madura itu pada 10-11 September 2022.

Kegiatan tersebut, seiring dengan Program Tuntas TB pada 2024 yang dideklarasikan oleh Bupati Sumenep sejak 27 Oktober 2020 lalu. Saat program dicanangkan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep berhasil menemukan 1.520 kasus di seluruh kabupaten Sumenep.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Pengmas Farmasi Unair diketuai oleh Dr. Apt. Abdul Rahem, M.Kes, dan beranggotakan 13 orang tim. Adapun tema yang dipilih adalah “Pendampingan Pengobatan dan Pencegahan Penularan Tuberculosis (TBC) melalui Keluarga Penderita di Kabupaten Sumenep”. Sasaran Pengmas adalah kelompok tani di Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto.

Adapun kegiatan pengmas yang dilakukan berupa pembentukan Kader TB Puskemas dan selanjutnya penyuluhan yang dilakukan oleh 2 kelompok tim pengmas yang dibagi ke dua tempat, yakni Madrasah Diniyah Nurul Jannah pada  Sabtu (10/9/2022) dan Masjid Nurul Jannah pada Minggu (11/9/2022).

Sasaran terdiri dari 60 orang yang merupakan merupakan gabungan dari 2 kelompok tani, yaitu kelompok tani Sumber Rejeki Negara dan kelompok tani Bunga Desa Bungbungan. Hadir sebagai pemateri hari pertama, dokter spesialis penyakit paru pada Rumah Sakit Unair, Alfian Nur Rasyid, dr.Sp.P. dan penanggung jawab kegiatan sekaligus ketua pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Jawa Timur, Dr. Apt. Abdul Rahem, M.Kes.

Adapun materi hari kedua dilaksanakan pada Minggu (11/9/2022) berupa transfer of knowledge  dan diskusi terkait fasilitasi kesehatan yang dipandu oleh Dr. apt. Wahyu Utami, MS., Andi Hermansyah, S.Farm., M.Sc., Ph.D., Apt., dan Anila Impian Sukorini S.Si., M.Farm. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta. Selain dari masyarakat setempat, turut hadir para kelompok pengelola obat puskesmas, kader TB Puskesmas, serta apoteker praktik di fasilitas kesehatan lain.

Kegiatan penyuluhan ini diawali dengan penanaman urgensi kegiatan serta penguatan pemahaman awam terkait TB oleh Rahem dan sepenuhnya menggunakan bahasa daerah Madura. Baru kemudian dilakukan penyuluhan utama serta fasilitasi kegiatan yang banyak juga diterjemahkan ke dalam bahasa Madura.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus memberikan edukasi pada masyarakat, maka dari itu penyampaian dilakukan dengan bahasa setempat agar masyarakat memahami secara sempurna,” ujar Rahem pada media ini, Senin (12/9/2022) siang, melalui sambungan telepon.

Antusiasme peserta nampak sekali yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan pada hari pertama dan kedua. Para kader TB Puskeman juga  menyimak dengan baik serta menghendaki kegiatan ini dilakukan berkesinambungan.

“Banyak pertanyaan yang dilontarkan. Kami jawab juga dengan bahasa Madura karena kebetulan ada tim yang bisa berbahasa Madura sehingga penjelasan kami lebih mudah dimengerti. Mereka berharap agar kegiatan bisa dilaksanakan lagi di waktu mendatang, mengingat telah banyak kasus penderita TB yang meninggal karena ketidakpahaman masyarakat terhadap penyakit tersebut,” pungkas Rahem.

(adis/bus/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular