Thursday, May 9, 2024
HomeSains TeknologiPantau Biota Laut, Mahasiswa Unair Ciptakan Underwater Drone Jarak Jauh Berbasis Android...

Pantau Biota Laut, Mahasiswa Unair Ciptakan Underwater Drone Jarak Jauh Berbasis Android dan AUV

 

Rancangan Prototype Drabala, Underwater Drone Ciptaan Mahasiswa Universitas Airlangga. (foto: istimewa)

SURABAYA – Sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga yang diketuai Sekar Marta Pharmaningtyas dan beranggotakan Sujatmiko dan Al A’raafat Jaya Putra menciptakan alat untuk memantau dan meneliti biodiversitas sumber daya laut dan diikutkan dalam Pekan Karya Mahasiswa (PKM).

Mahasiswa Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol dengan dosen pembimbing Deny Arifianto SSi MT, tersebut mengusung projek berjudul DRABALA: Underwater Drone Kendali Jarak Jauh dengan Aplikasi Berbasis Android Guna Membantu Penelitian Biota Bawah Laut.

“Drabala sendiri dirancang menggunakan konsep hybrid aplikasi berbasis android dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV). Yang membedakan dengan drone lainnya, alat ini mampu menayangkan informasi visual keadaan bawah laut yang dapat dipantau secara realtime melalui aplikasi android berbentuk telemetri. Meliputi kecepatan drone, arah perjalanan drone, waktu drone menyelam, dan kedalaman drone saat menyelam,” ujar Sekar selaku Ketua Tim pada media ini, Senin (119/2023).

Selanjutnya, kata Sekar, alat ini mampu mengambil sampel untuk penilaian kondisi terumbu karang dengan metode Underwater Photo Transect (UPT). Hal ini bertujuan untuk mengetahui presentase karang hidup, karang mati, atau komponen abiotik lain di suatu tempat penelitian.

“Pembuatan prototipe ini diharapkan menjadi salah satu kontribusi dalam penanganan masalah SDGs yang tercantum pada poin ke-14, yang dapat memantau keadaan ekosistem dan biota laut. Sehingga, kita dapat mengkonservasi lautan, atau setidaknya 10% kawasan laut dan pesisir sesuai dengan hukum nasional dan internasional,” imbuhnya.

Menciptakan teknologi canggih bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut juga dialami oleh Sekar dan tim dalam mencapai fungsional saat proses pembuatan prototype. Alih-alih, hal tersebut dapat teratasi dengan baik berkat konsultasi dengan dosen pembimbing mereka.

“Tentunya kami sangat bersyukur, senang, dan bangga dengan prestasi yang telah diraih. Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi kami selama berbulan-bulan mengerjakan PKM,” tuturnya.

Sekar dan tim berharap, projek ini dapat berjalan lancar dan berhasil mencapai tujuan serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Kami senang dapat berkompetisi dalam ajang PKM karena bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar, berkembang, dan bersaing dengan mahasiswa lain di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

(pkip/mar/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular