Saturday, May 24, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanMisi Kemanusiaan di Tengah Bahaya: Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Longsor Trenggalek

Misi Kemanusiaan di Tengah Bahaya: Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Longsor Trenggalek

Anjing pelacak nampak dilibatkan Polres Trenggalek mencari korban Longsor yang belum ditemukan, Rabu (21/5/2025). (foto: Polres Trenggalek for Cakrawarta)

TRENGGALEK, CAKRAWARTA.com – Dalam sunyi yang penuh harap, langkah kaki para penyelamat kembali menyusuri medan longsor yang membelah Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. Rabu (21/5/2025), Polres Trenggalek bersama Tim SAR gabungan menyalakan kembali bara harapan: mencari enam korban yang masih tertimbun tanah.

Sejak pagi buta, puluhan personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, hingga relawan rakyat menyatu dalam apel kesiapsiagaan di Lapangan Bumdes Bangkit Prima. Di bawah langit mendung, mereka menyatukan tekad, menyamakan taktik, dan menyiapkan jiwa raga untuk menembus bahaya.

Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, berdiri di barisan terdepan. Suaranya tegas, namun penuh empati. Ia menegaskan bahwa operasi hari ini bukan sekadar rutinitas pencarian, tetapi panggilan nurani—menjawab jeritan keluarga yang masih menggantungkan harapan.

“Kami datangkan anjing pelacak dari Unit K9 untuk membantu pencarian korban yang tertimbun. Setiap detik sangat berarti, setiap jengkal tanah bisa jadi petunjuk,” ujarnya penuh semangat.

Namun, di balik tekad yang membaja, AKBP Ridwan tak alpa mengingatkan bahaya yang mengintai.

“Retakan tanah bisa datang kapan saja. Cuaca bisa berubah dalam hitungan menit. Jika ada tanda peluit darurat, tinggalkan area segera dan cari tempat aman,” instruksinya tegas.

Tak hanya tim K9 dari Samapta Polda Jatim, satuan anjing pelacak Sardog milik BKSDA Malang juga telah diterjunkan. Anjing-anjing pelacak itu adalah harapan baru—mata dan penciuman tajam mereka menembus tanah yang tak lagi ramah.

Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menegaskan tantangan yang masih membelit. Akses jalan menuju lokasi longsor masih rusak parah, membuat setiap pergerakan penuh risiko.

“Tidak semua personel diturunkan sekaligus. Kami atur bergantian demi keselamatan tim. Fokus kami tetap: temukan para korban, hidup atau tidak, dan bawa mereka pulang,” tuturnya.

Hari ini, Trenggalek tak hanya mencatat kerja keras aparat dan relawan. Ia mencatat keteguhan hati manusia, yang tak kenal menyerah meski di hadapan tanah yang runtuh dan langit yang gelap. (*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular