Saturday, April 20, 2024
HomePendidikanMiris, Siswa di Desa Mandung Bangkalan Madura Belajar di Bawah Tenda Darurat

Miris, Siswa di Desa Mandung Bangkalan Madura Belajar di Bawah Tenda Darurat

Murid SDN Mandung 01 Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur nampak belajar di ruang tenda darurat (terop) karena kekurangan ruang kelas. Sampai berita ini dimuat, Rabu (29/1/2020) SDN Mandung 01 hanya memiliki 2 ruang kelas sehingga tidak memadai. (foto: bustomi/cakrawarta)

BANGKALAN – Kekesalan warga Desa Mandung Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan Madura sepertinya sudah memuncak. Sudah puluhan tahun berjalan tetapi gedung SDN Mandung 01 hanya memiliki 2 ruang kelas. Desakan untuk segera mengadakan ruang kelas yang representatif dan nyaman untuk siswa dan siswi tak mendapatkan respon positif dari pihak terkait. Puncaknya, hari ini, Jumat (24/1/2020) sejumlah wali murid dan Mandung Bersaudara Community berinisiatif membangun tenda atau terop dalam bahasa lokal yang terbuat dari bambu dan terpal seadanya.

Rencananya terop tersebut akan dipakai sebagai ruang kelas tambahan untuk menampung siswa dan siswi yang tak mendapatkan ruang kelas. Sehubungan dengan Sabtu (25/1/2020) adalah hari libur, maka penggunaan terop sebagai ruang kelas akan mulai digunakan Senin (26/1/2020).

Dihubungi oleh redaksi cakrawarta.com, Mu’tasim selaku salah satu wali murid, menyatakan bahwa tujuan mereka melakukan hal tersebut untuk menyentil pihak terkait khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan yang dinilai tidak mendengar aspirasi warga desa. Padahal permintaan akan pengadaan ruang kelas yang hanya dua lokal itu sudah lama.

“Kami sudah menunggu cukup lama. Sampai sekarang ruang kelas SDN Mandung 01 baru dua lokal saja. Sisanya hanya dijanjikan tapi tak pernah terealisasi. Bagaimana pendidikan bisa maju jika mengurus pengadaan ruang kelas saja tidak bisa,” ujar Mu’tasim dengan nada berapi-api menunjukkan kekesalannya yang sudah membuncah selama ini saat dihubungi redaksi cakrawarta.com, Rabu (29/1/2020).

Selain itu, menurut Mu’tasim sudah sejak lama SDN Mandung tidak memiliki guru berstatus PNS. Status tersebut hanya dimiliki oleh Kepala Sekolah saja. Artinya perhatian Pemkab Bangkalan tidak serius mengakomodir aspirasi warga Desa Mandung selama khususnya Dinas Pendidikan.

“Sudah lama mas disini tidak ada guru PNSnya. Yang PNS Kepala Sekolah saja. Itupun statusnya Plt saja. Lainnya guru honorer. Informasinya kan bendahara sekolah seharusnya dijabat seorang PNS. Kalau PNSnya hanya Kepala Sekolah saja kan patut dicurigai toh siapa yang jadi bendaharanya?” imbuhnya sembari pamit untuk melanjutkan perjalanan ke sawah miliknya.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Kepala Sekolah SDN Mandung 01, Bapak Sa’id, telah diganti dengan Kepala Sekolah yang baru sebagai pejabat kepala sekolah sementara. Itupun atas desakan warga Desa yang menaruh curiga terhadap sepak terjang sang kepala sekolah. SDN Mandung 01 sudah lama tidak memiliki ruang kelas yang memadai untuk menampung siswa dan siswi mulai kelas 1 hingga kelas 6.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular