Monday, December 15, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanMenembus Jembatan Darurat, Tim UNAIR Pastikan Air Bersih untuk Warga Malalak

Menembus Jembatan Darurat, Tim UNAIR Pastikan Air Bersih untuk Warga Malalak

Tim Tanggap Darurat Bencana UNAIR saat menyalurkan bantuan air bersih pada warga terdampak Bencana Sumatera di Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (14/12/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com –  Tim Tanggap Darurat Bencana Universitas Airlangga (UNAIR) kembali melanjutkan misi kemanusiaan di Sumatera Barat. Sejak mendarat pada Sabtu (13/12/2025), tim gabungan UNAIR intens berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan bantuan tepat sasaran bagi warga terdampak bencana galodo.

Pada Minggu (14/12/2025), sebagian anggota tim melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam untuk memutakhirkan data wilayah terdampak. Sementara tim lainnya bergerak ke lapangan melakukan survei lokasi pemasangan instalasi filter air, panel surya, dan jaringan komunikasi satelit Starlink di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.

Perjalanan menuju Malalak tidak mudah. Setelah menempuh sekitar dua jam dari basecamp di Lubuk Basung, tim tiba di Malalak Timur, wilayah yang akses jembatan penghubung antar kawasan terputus akibat terjangan banjir bandang. Untuk menjangkau warga, tim harus menyeberangi jembatan darurat di atas aliran sungai berbatu. Di lokasi yang sama, tim UNAIR juga membantu penyaluran bahan makanan pokok kepada warga melalui jalur darurat tersebut.

Bersama seorang wali jorong, sebagian tim melakukan survei teknis, sementara lainnya berdialog langsung dengan masyarakat. Dari pertemuan itu terungkap persoalan paling mendesak: krisis air bersih. Warga Malalak selama ini bergantung pada mata air pegunungan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, galodo membuat aliran air terganggu dan tidak lagi dapat dimanfaatkan secara optimal. Pasokan listrik relatif masih tersedia, meski belum sepenuhnya pulih.

“Berdasarkan hasil survei dan masukan warga, kami merencanakan pemasangan instalasi penjernih air di sekitar lokasi ini. Di Malalak juga sudah ada tim dari Rumah Sakit Kapal Ksatria Airlangga (RSKKA), sehingga koordinasi lapangan menjadi lebih mudah,” ujar Koordinator Pengabdian Masyarakat LPMB, Ikhsan Rosyid dalam keterangannya, Senin (15/12/2025). Ia menambahkan, dukungan dan arahan warga setempat sangat membantu dalam menentukan titik pemasangan yang paling efektif.

Usai dari Malalak, tim UNAIR juga menggelar diskusi teknis dengan relawan Universitas Brawijaya terkait pendekatan Water, Sanitation, and Hygiene (WASH). Diskusi ini menjadi ajang bertukar pandangan mengenai lokasi strategis dan metode pemasangan instalasi penjernih air agar dampaknya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat terdampak.(*)

Kontributor: Khefti PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular