
TAKENGON, CAKRAWARTA.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau lokasi pengungsian korban bencana alam di Masjid Besar Al-Abrar, Aceh Tengah, Kamis (11/12/2025). Di tengah padatnya antrean warga untuk mendapat layanan dasar, Sigit menegaskan bahwa percepatan pemulihan akses darat dan distribusi bantuan menjadi prioritas utama.
Usai berdialog dengan warga dan pemerintah daerah, Sigit menekankan pentingnya penanganan jangka pendek yang konkret. “Yang paling mendesak adalah alat angkut logistik. Setelah itu, pembangunan kembali akses jalur darat, termasuk jembatan dan ruas jalan yang terputus,” ujarnya.
Menurut Sigit, percepatan berbagai langkah tersebut merupakan hasil koordinasi lintas sektor sekaligus respons atas aspirasi masyarakat terdampak. Banyak warga, kata dia, mengeluhkan kondisi hunian yang rusak berat dan tidak lagi layak ditempati.
“Saat ini pemerintah, melibatkan Kepolisian, TNI, dan BNPB, sedang melakukan pendataan menyeluruh. Nantinya akan ditentukan mana yang masuk kategori hunian sementara (Huntara) dan mana yang diprioritaskan untuk hunian tetap,” tuturnya.
Kapolri menambahkan, Polri bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen mempercepat normalisasi akses darat mengingat jalur ini vital bagi mobilisasi bantuan. Namun, hingga akses pulih sepenuhnya, pengiriman logistik masih mengandalkan jalur udara melalui airdrop maupun jalur darat terbatas yang dibantu kepala desa, TNI, Polri, dan relawan setempat.
“Upaya ini akan terus ditingkatkan agar kebutuhan dasar warga segera terpenuhi,” kata Sigit.
Di lokasi pengungsian, Polri mengoperasikan dapur lapangan yang mampu menyiapkan 250 porsi sekali masak serta pos layanan kesehatan yang diperkuat lima tenaga medis. Dalam kunjungan tersebut, Sigit juga menyerahkan 300 paket sembako, 300 selimut, delapan dus obat-obatan, serta 150 mainan anak untuk membantu pemulihan psikososial warga, terutama anak-anak.(*)
Editor: Abdel Rafi



