Bangkalan, – Madura tengah menggeliat sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di Jawa Timur. Banyak bermunculan tempat wisata baru yang sebelumnya asing bagi telinga pelancong baik dalam maupun luar negeri.
Di tengah dinamika dunia pariwisata tanah air khususnya di Madura itu, sekelompok pegiat dan pelaku bisnis pariwisata di Madura menyelenggarakan pertemuan dalam format musyawarah besar (Mubes) di sebuah hotel di Pamekasan. Ibukota Bakorwil Madura. Tak tanggung-tanggung yang berkumpul dari semua lini bisnis pariwisata dan seluruh kabupaten di pulau berjuluk Pulau Garam itu.
Yah, sekelompok pegiat dan pelaku bisnis pariwisata itu bernaung dibawah bendera ASPRIM atau Asosiasi Pariwisata Madura. Dalam Mubes ke-3 yang memang masih tergolong muda ini, ASPRIM merumuskan spirit dan energi baru dengan sekaligus melakukan pemilihan ketua baru organisasi di Hotel Odaita, Pamekasan, pada Kamis (14/11/2024) kemarin.
Dalam kompetisi penuh kekeluargaan namun memiliki visi tajam demi kemajuan dunia pariwisata di Madura, terpilihlah pemimpin baru ASPRIM yang akan menakhodai organisasi ini dalam 4 tahun ke depan. Dia adalah anak muda dengan pengalaman di bisnis tour dan travel selama satu dekade terakhir, Mat Saleh. Founder dan owner POLO GREAT Tour and Travel asal Bangkalan itu dipercaya mampu membawa spirit energi seluruh pelaku dan pegiat bisnis pariwisata di Madura untuk lebih maju dan lebih baik ke depannya.
Dihubungi media ini, Jumat (15/11/2024), Mat Saleh mengatakan bahwa keterpilihan dirinya sebagai Ketua ASPRIM periode 2024-2028 merupakan sebuah tanggung jawab yag besar untuk bagaimana mengembangkan Pariwisata di Madura dengan kearifan Lokal yang ada.
“Karena Madura ini memiliki keunikan tersendiri baik dari kekayaan alamnya maupun sumber daya manusianya,” ujar Mat Saleh.
Aspek SDM inilah yang kemudian itulah kemudian menjadi perhatiannya dalam menakhodai ASPRIM ke depan.”karena kalau di Madura lebih melihat bukti atau hasil dari pada hanya sekedar teori,” imbuh ya.
Selain itu juga, lanjut Mat Saleh, ada problem lain terkait pariwisata di Madura yaitu soal akses ke beberapa destinasi yang memerlukan dukungan dari pemerintah daerah setempat.
“Terutama akses jalan bus maupun transportasi lainnya ke lokasi wisata. Nah di sinilah peran ASPRIM sebagai penyambung lidah para pelaku dan pegiat bisnis pariwisata di Madura menemukan relevansinya. Semoga kami bisa,” harapnya.
Karena itulah, Mat Saleh selaku Ketua Umum bersama Hanafi selaku Wakil Ketua Umum, Choirul Ramadhani selaku Sekjen dan Chusnun Nikmah selaku Bendahara Umum akan melakukan beberapa hal yang strategis guna memberikan kontribusi pada dunia pariwisata di Madura.
“Pertama, kami melalui ASPRIM akan melakukan pelatihan dan peningkatan SDM baik anggota maupun masyarakat tentang potensi pariwisata di Madura,” tukasnya.
“Selanjutnya, kami juga akan memberikan penyuluhan kepada pengelola destinasi untuk menerapkan Standar Operasional Kelayakan suatu destinasi pariwisata,” imbuh Mat Saleh.
“Kami juga akan mengindentifikasi potensi-potensi wisata di Madura dengan membuat roadmap untuk kemajuan pariwisata di Madura,” tegasnya.
Sebagai founder dan owner dari POLO GREAT Tour and Travel, Mat Saleh mengatakan bahwa pengalaman dirinya dalam sepuluh tahun terakhir dalam melayani beberapa instansi mulai dari Kementerian Pariwisata sampai ke beberapa instansi daerah dan juga kampus bai di Madura maupun Jawa Timur, bahkan negara-negara di Asia seperti Malaysia Singapore dan Thailand, diharapkan menjadi bekal sebagai nakhoda baru ASPRIM selama 4 tahun ke depan.
“Harapan selama selama kepemimpinan baru ini nanti, ASPRIM dapat bermanfaat baik untuk anggota maupun masyarakat di Madura. ASPRIM juga bisa hadir sebagai wadah pelaku pariwisata di Madura yang berbasis kearifan Lokal dan kemudian bersama-sama membangun pariwisata Madura dengan bersinergi baik Pemerintah daerah di 4 Kabupaten di Madura maupun Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya.
(rafel/tommy)