Saturday, September 6, 2025
spot_img
HomePendidikanIPNU, IPPNU dan PII Satukan Suara Demi Masa Depan Pendidikan

IPNU, IPPNU dan PII Satukan Suara Demi Masa Depan Pendidikan

Poros Pelajar Islam Banyuwangi saat menunjukkan beberapa poin yang menjadi tuntutan mereka pada Forkopimda Banyuwangi, Kamis (4/9/2025). (foto: Noble A)

BANYUWANGI, CAKRAWARTA.com – Suara pelajar Banyuwangi kian lantang menuntut perhatian. Tiga organisasi pelajar Islam yakni IPNU, IPPNU, dan PII bersatu dalam wadah Poros Pelajar Islam Banyuwangi untuk menyuarakan keresahan sekaligus harapan mereka demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Dalam audiensi terbuka bersama Forpimda, DPRD Komisi IV, serta Polresta Banyuwangi, hari ini, Kamis (4/9/2025), Poros Pelajar menyampaikan lima tuntutan utama. Di antaranya: mempertegas komitmen demokrasi dan keadilan sosial, mendesak sinergi inklusif pemerintah dengan organisasi pelajar, hingga menyerukan perampingan anggaran DPRD agar dialihkan bagi kesejahteraan guru.

Mereka juga meminta Forkopimda menjaga stabilitas pendidikan, serta mendorong kepolisian menghadirkan ruang aman bagi pelajar agar terhindar dari ancaman narkoba dan miras.

Ketua PC IPNU Banyuwangi Dwi Ainul Haqiky menilai audiensi ini sebagai tonggak penting partisipasi pelajar. Demokrasi modern tidak hanya milik elit politik, tapi juga pelajar sebagai bagian penting masyarakat,” ujarnya.

Selaku Koordinator Poros Pelajar, Dwi Ainul Haqiky juga menegaskan bahwa konsolidasi ide dan sinergi adalah kunci. Kami hadir untuk memperkuat demokrasi yang sehat sekaligus memperjuangkan hak-hak sosial dan pendidikan pelajar Banyuwangi,” katanya.

Nada kritis datang dari Ketua PC IPPNU Banyuwangi, Fika Huliyata. Banyak forum digelar, tapi tanpa tindak lanjut nyata semua hanya akan jadi seremonial dan meninabubukan,” tegasnya.

Sementara Ketua PD PII Banyuwangi, Muhammad Habibi, mengingatkan ancaman narkoba. Generasi muda jadi sasaran nyata. Jika ruang aman tidak diciptakan, masa depan pelajar bisa hancur,” ucapnya penuh keprihatinan.

Leony Nuha menambahkan pentingnya memperhatikan guru. Kesejahteraan bukan hanya soal gaji, tapi juga lingkungan sehat yang mendukung. Kondisi guru yang tertekan akan memengaruhi psikologi sosial siswa,” jelasnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, DPRD Banyuwangi menyatakan siap merampingkan anggaran dan memperkuat sinergi lintas komisi. Pemerintah daerah berkomitmen menggelar rembug tahunan yang substantif sekaligus mendorong kesejahteraan guru. Polresta Banyuwangi menegaskan komitmen menciptakan ruang aman bagi pelajar serta memberantas miras dan narkoba.

Audiensi ditutup dengan pernyataan tegas Poros Pelajar Islam Banyuwangi bahwa pelajar bukan sekadar objek kebijakan, melainkan subjek aktif yang siap mengawal demokrasi dan menjaga masa depan pendidikan Banyuwangi. (*)

Kontributor: Noble A

Editor; Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular