SURABAYA – Gedung Hikmah Theater (GHT) SMP Al-Hikmah Surabaya, pada Sabtu (20/5/2023) siang, nampak ramai karena kehadiran Bayu Skak, youtuber sekaligus sutradara film asal Malang.
Pada media ini, OSIS SMA Al-Hikmah mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengundang Bayu Skak dalam rangka perhelatan Film Talk yang bertemakan “Art in Filmmaking.”
Judhistira Arundaya, Penanggung Jawab Film Talk mengatakan, “tujuan diadakannya Film Talk ini untuk mengembangkan kreativitas di bidang sinematografi serta memberi wadah bagi anak muda untuk saling mengapresiasi karyanya.”
Pilihan pun, lanjut Judhis, jatuh pada sosok Bayu Skak, sineas muda yang mulai menggeliat di dunia perfilman Indonesia.
“Maka dari itu, kami mengundang Bayu Skak yang notabene memiliki karya-karya dan sumbangsih dalam dunia perfilman Indonesia masa kini. Harapannya, Mas Bayu bisa membagi pengalaman, kisah, dan perjuangannya dalam proses pembuatan film untuk menginspirasi para peserta,” tambah Judhis.
Terakhir, Judhis menambahkan, diadakannya acara Film Talk ini juga merupakan bagian dari rangkaian lomba Short Film yang diadakan oleh OSIS SMA Al-Hikmah.
“Sehingga para finalis lomba Short Film bisa juga mendapat kesempatan mendengarkan paparan ilmu dari Mas Bayu,” pungkasnya.
Bayu Skak Harapkan Muncul Sineas Muda Yang Berani Berkarya
Bayu Skak dalam talk show-nya menjelaskan terkait perjuangan awalnya menggarap film “Yowis Ben“, karya film yang pertama disutradarainya.
“Kesulitan yang dialami di Yowis Ben adalah bagaimana meyakinkan produser agar dialog dalam film menggunakan bahasa daerah secara penuh,” tukas Bayu memulai kisahnya.
Karena itu, demi meyakinkan produser, Bayu Skak bahkan menjanjikan dirinya tidak perlu digaji sepeserpun selama penonton belum mencapai 500 ribu. Karenanya, Bayu Skak berharap munculnya sineas-sineas muda baru yang berani berkarya.
“Semakin muda, sudah tahu visinya ke depan apa dan mau mengejar ke sana itu semakin bagus. Dan ke depan, jangan khawatir sineas-sineas yang bergelut di perfilman, langkahnya akan semakin cemerlang. Karena demand-nya tinggi. Yaitu orang-orang yang pingin tontonan berkualitas ke depan,” pungkas Bayu Skak.
(rafel/bus)