Thursday, December 25, 2025
spot_img
HomeEkonomikaEkspansi Kabantara Grup, Tambang Bauksit Menyasar 3 Provinsi dan 11 Kabupaten

Ekspansi Kabantara Grup, Tambang Bauksit Menyasar 3 Provinsi dan 11 Kabupaten

Gus Lilur dengan Kabantara Grupnya. (foto: Kabantara Grup for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Kaisar Bauksit Nusantara Grup (Kabantara Grup) menyiapkan ekspansi pertambangan bauksit yang akan dimulai pada 2026 dengan menyasar tiga provinsi dan 11 kabupaten. Ekspansi ini tidak hanya diarahkan pada peningkatan produksi, tetapi juga menjadi pijakan penguatan hilirisasi mineral dan pengembangan ekonomi daerah.

Pendiri Kabantara Grup, HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, menyatakan bahwa ekspansi tersebut dirancang untuk membangun rantai industri bauksit yang terintegrasi, mulai dari penguasaan konsesi hingga pengolahan di dalam negeri.

“Area kerja penguasaan konsesi tambang bauksit Kabantara Grup meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau,” ujar Gus Lilur -sapaan akrabnya- dalam keterangannya pada media ini di Surabaya, Kamis (25/12/2025).

Di Kalimantan Barat, ekspansi mencakup Kabupaten Ketapang, Mempawah, Sanggau, Kubu Raya, Landak, dan Kayong Utara. Sementara di Kalimantan Tengah, wilayah sasaran meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Lamandau, dan Katingan. Adapun di Kepulauan Riau, konsesi direncanakan berada di Kabupaten Bintan.

Menurut Gus Lilur,  penyebaran lokasi investasi di sejumlah kabupaten tersebut diharapkan mendorong pemerataan aktivitas ekonomi, khususnya di daerah yang selama ini bertumpu pada sektor primer.

“Dengan ekspansi ini, kami ingin menghadirkan nilai tambah di daerah, tidak hanya aktivitas penambangan,” katanya.

Sebagai kelanjutan dari ekspansi hulu, Kabantara Grup merencanakan pembangunan smelter alumina sebagai bagian dari strategi hilirisasi. Fasilitas pengolahan ini diproyeksikan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sekaligus memperkuat basis industri pengolahan mineral nasional.

Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi lokasi utama yang dipertimbangkan untuk pembangunan smelter alumina. Selain itu, perusahaan juga membuka opsi pembangunan smelter di salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, yang memiliki ketersediaan batubara sebagai sumber energi.

“Bauksit dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau akan diolah di dalam negeri. Batubara sebagai bahan bakar smelter akan dipasok dari tambang di sekitar lokasi smelter,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembangunan fasilitas pengolahan diharapkan memberi dampak ganda bagi daerah, mulai dari peningkatan pendapatan daerah, tumbuhnya sektor pendukung, hingga terbukanya lapangan kerja baru. Dalam jangka panjang, hilirisasi bauksit dinilai dapat mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah dan memperkuat struktur industri nasional.(*)

Kontributor: Tommy

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular