
MADIUN, CAKRAWARTA.com – Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto mengapresiasi penyelenggaraan Suroan dan prosesi pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang berlangsung aman dan tertib di Kota Madiun.
Kegiatan yang digelar di Graha Krida Budaya, Jalan Merak No. 17, Kamis (3/7/2025), itu menjadi momentum penting bagi warga PSHT untuk mengukuhkan komitmen menjaga nilai-nilai luhur pencak silat.
“Terima kasih kepada seluruh keluarga besar PSHT. Agenda Suroan tahun ini dapat berjalan dengan baik dan kondusif sesuai harapan kita bersama,” kata Untoro.
Ia menekankan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga bela diri, melainkan juga warisan budaya bangsa yang perlu dijaga kehormatannya.
“Silat adalah warisan budaya yang harus selalu dijaga dan dibanggakan. Pesilat sejati harus menjaga martabat silat itu sendiri, bukan mencemarinya dengan tindakan yang merugikan,” ujarnya.
Menurut dia, pesilat memiliki keunggulan bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam hal karakter dan budi pekerti. Karena itu, ia mendorong para pesilat untuk menjadi panutan di tengah masyarakat.
“Pesilat adalah pribadi yang lebih. Mereka tidak hanya dilatih teknik, tetapi juga diajarkan nilai-nilai moral. Nilai lebih inilah yang perlu dibawa agar bisa menjadi contoh di lingkungan sekitar,” kata dia.
Untoro juga memberikan pesan khusus kepada warga PSHT, khususnya generasi muda, agar terus menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Jika benar-benar mencintai pencak silat, mari tunjukkan dengan prestasi. Jadilah pesilat yang ditakuti karena kehebatan di gelanggang, bukan karena tindakan negatif yang mencoreng nama baik,” tuturnya.
Ia juga menyoroti banyaknya perguruan silat yang bermarkas di Madiun sebagai kekayaan sekaligus potensi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Perbedaan perguruan silat di Madiun harus dilihat sebagai kekuatan. Mari kita jaga semangat kebersamaan demi Madiun Raya dan Indonesia yang kita cintai,” ucapnya.
Kegiatan pengesahan warga baru PSHT ini menjadi bagian dari tradisi tahunan dalam kalender budaya Madiun yang sarat nilai spiritualitas, kedisiplinan, dan nasionalisme.(*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi