Monday, April 29, 2024
HomeGagasanCuci Tangan Para Arsitek Politik Jokowi?

Cuci Tangan Para Arsitek Politik Jokowi?

 

 

Ini memang Pemilu paling sulit, kalau bukan hancur-hancuran. Saya percaya, banyak Partai yang mengambil keputusan secara terpaksa. Keterpaksaan ini dialami oleh lebih banyak lagi individu-individu di dalamnya.

Sebenarnya ini menunjukkan bahwa ada keadaan yang membuat pilihan atau kehendak bebas, free will, tidak bisa berlaku. Keadaan yang membuat sesama warga bangsa berjauhan dan bahkan bermusuhan. Solidaritas sosial, rasa setia kawan sebagai sesama warga negara, hanya berlaku pada dan di antara sesama anggota yang seiman secara agama atau politik.

Keadaan ini dibungkus oleh predikat “Orang Baik” melawan “Orang Jahat”. Predikat yang dulu dibuat untuk memenangkan Jokowi dari Prabowo dalam dua Pemilu. Keadaan yang dipelihara dengan mengabsahkan Presidential Treshold 20% demi memampatkan saluran bagi kompetisi politik demokratik yang lebih luas.

Apa yang kita alami sekarang adalah kepanjangan dari pembentukan keadaan itu selama 10 tahun.

Saya menyalahkan mereka yang menjadi arsitek, menjadi pendukung atau yang mengamini upaya itu, termasuk PDIP dan orang seperti Goenawan Mohamad. Tidak bisa, jangan dibiarkan, mereka tampil bak Pahlawan, padahal sebenarnya cuci tangan.

Salahkah kalau mereka sadar? Tidak salah, cuma saja, ibarat kriminal yang memilih jadi Justice Collaborator, mereka tetap harus dihukum. PDIP, Nasdem, PKB harus dihukum.

Dan orang macam Goenawan Mohamad yang sudah pernah salah mendukung, sebaiknya jangan lagi dipercaya. Lebih baik kali ini dia diam saja, berkontemplasi, tak usah lagi jadi partisan, jangan lagi mengecoh orang dengan sikap moral yang parsial. Kecuali kalau niatnya mau lompat-lompat dari rejim politik satu ke yang lain, dengan tangan tetap bersih, meski muka makin tebal.

Sekali lagi, kalau Jokowi sekarang mendukung Ganjar, apakah mereka akan protes ini itu seperti sekarang?

Rasanya tidak.

Ini semua sudah direncanakan: Undang-undang Pemilu 2017 disusun Pemerintah dan disahkan PDIP. Cuma, ada perubahan rencana yang tak diantisipasi, yang sialnya, merugikan kubu mereka.

 

RACHLAND NASHIDIK

Politisi Partai Demokrat

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular