Kendari, – Peristiwa munculnya hewan Anoa yang sering terjadi di lahan tambang di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dan belum lama ini terjadi lagi di Kabupaten Konawe yang sempat menghebokan masyarakat.
Ini menandakan aktivitas pertambangan di Sultra telah mengalami kerusakan lingkungan yang sangat parah dan tidak bisa dibiarkan terus menerus berdampak pada terggannggunya habitat hewan endemik anoa tersebut.
Atas hal itu, Ketua Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Sulawesi Tenggara (PW KAMMI Sultra) Sumarno mendesak Pj Gubernur Sultra mengevaluasi perusahaan tambang yang tidak memperhatikan aspek lingkungan kaitannya dengan Good Minning Practice sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem dengan membentuk Tim Evaluasi terhadap perusahaan-perusahaan pertambangan.
“Apalagi ini hewan Anoa, yang menjadi simbol maskot Sulawesi Tenggara yang terancam punah. Kami meminta Pak Pj Gubernur menjaga, merawat dan melindungi seluruh kekayan flora dan fauna yang ada di Sulawesi Tenggara dengan penuh rasa tanggung jawab dengan mengevaluasi pemilik IUP yang melanggar,” ujar Sumarno dalam keterangan yang diterima redaksi, pada Sabtu (13/7/2024).
Sumarno berharap, jika ditemukan aktivitas yang melanggar aturan yang berlaku agar ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami berharap jika ditemukan adanya aktivitas pertambangan yang melanggar aturan yang berlaku agar ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku agar hewan yang dilindungi dapat hidup semestinya,” tandas Sumarno mengakhiri keterangan.
(red/rafel)
