Monday, December 15, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiKesehatanAngka Kematian Ibu Hamil Tinggi, FK Unair Gelar Pengmas Pelatihan Skrining Risiko...

Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi, FK Unair Gelar Pengmas Pelatihan Skrining Risiko Penyakit Jantung Bagi Bidan dan Dokter

Momen pelatihan skrining risiko penyakit jantung bagi tenaga medis di Aula RSUD Sidoarjo Barat, Rabu (29/5/2024) yang diselenggarakan oleh Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unair. Pelatihan sejenis dinyatakan akan terus dilakukan di kabupaten/kota di Jatim guna menekan angka kematian ibu hamil. (foto: fita triastuti)

Surabaya, – Angka kematian ibu hamil di Jawa Timur cenderung mengalami peningkatan setiap  tahunnya. Menurut keterangan Sekretaris Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Dr. Meity Ardiana, dr SpJP, Subsp. P.R.Kv(K)., pada tahun 2021, terdapat 7.389 kematian ibu, dimana 1.077 di antaranya disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan.

“Penyakit jantung adalah penyebab utama kelima kematian ibu, dengan jumlah 335 kematian,” ujarnya dalam keterangannya pada media ini, Rabu (23/10/2024).

Data pada penelitian sebelumnya, lanjutnya, sebanyak 26.23% komplikasi kardiovaskular selama kehamilan dan 6 bulan pasca persalinan adalah PPCM atau peripartum kardiomiopati yaitu berupa kondisi penurunan fungsi jantung yang biasanya muncul antara bulan terakhir kehamilan dan hingga enam bulan pascapersalinan.

“Tampilan klinis penderita PPCM seringkali sulit terdeteksi, karena gejala-gejala gagal jantung yang menyerupai respon fisiologis kehamilan,” paparnya.

Karena itu, lanjut Dr. Meity Ardiana, dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan mempermudah proses skrining risiko penyakit jantung, pihak Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unair mengadakan selama 2024 telah mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas). Salah satu pengmas yang dilakukan adalah pemberian pelatihan skrining pada tenaga media di rumah sakit daerah yang tergolong baru seperti yang dilakukan di RSUD Sidoarjo Barat pada Rabu (29/5/2024) lalu.

“Pengabdian masyarakat ini meliputi pelatihan dan update ilmu terkait tatalaksana dan deteksi penyakit kardiovaskular pada ibu hamil dan diikuti oleh 1.161 peserta yang terdiri bidan dan dokter sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak di fasilitas kesehatan primer,” ujarnya.

Sinergis dan Kolaboratif Dengan Dinkes Jatim

Menurut Dr. Meity Ardiana, dalam kegiatan pengmas tersebut juga melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dimana Dinkes Jatim tersebut berperan aktif dalam memfasilitasi pelatihan dan memilih kota serta kabupaten yang akan menjadi lokasi intervensi pengabdian masyarakat.

“Karena kegiatan seperti ini bertujuan untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam melakukan skrining risiko penyakit jantung dan diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular maka keterlibatan Dinkes Jatim menjadi penting,” tegas Dr. Meity Ardiana.

Tim Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK Unair dan Dinkes Jatim saat momen pelatihan skrining risiko penyakit jantung bagi tenaga medis di Aula RSUD Sidoarjo Barat, Rabu (29/5/2024). (foto: fita triastuti)

Dengan pelatihan keilmuan yang diberikan, lanjutnya, diharapkan dapat terjadi peningkatan dalam penanganan dan pengelolaan risiko penyakit jantung pada ibu hamil.

“Kami memang tidak akan berhenti di sini saja, pelatihan-pelatihan kepada tenaga medis di kabupaten dan kota lain di Jatim akan terus dilakukan di tahun-tahun mendatang dan tentunya tetap melibatkan Dinkes Jatim sebagai langkah sinergis kolaboratif dalam memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan ibu dan anak di wilayah Jawa Timur,” pungkasnya.

(fita/tommy)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular