
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Sebuah babak baru tengah ditapaki Lakpesdam PWNU Jawa Timur. Organisasi yang selama ini menjadi motor kajian sosial NU itu kini mulai merumuskan peta baru penguatan sumber daya manusia (SDM) dengan pendekatan yang lebih berbasis ilmu pengetahuan dan data. Langkah ini dipicu oleh kolaborasi strategis dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui workshop riset yang digelar rutin dan berkala.
Pada Sabtu (6/12/2025), di ruang pertemuan LPPM Unesa, suasana diskusi tampak dinamis. Sekitar 40 fungsionaris Lakpesdam kota/kabupaten duduk melingkar, mencatat, bertanya, dan berdiskusi intens. Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar workshop; ini adalah pintu masuk menuju transformasi cara kerja organisasi.
“Riset bukan lagi pilihan di era sekarang. Ia perlu menjadi napas organisasi,” ujar Prof. Dr. H.M. Turhan Yani, M.A., CIRR, Kepala LPPM Unesa yang menjadi motor kegiatan ini dalam keterangannya pada media ini, Senin (8/12/2025) sore. Menurutnya, kerjasama LPPM Unesa dan Lakpesdam Jatim merupakan bagian dari pengabdian perguruan tinggi untuk memperkuat ekosistem pengetahuan di masyarakat, khususnya di lingkungan NU.
Prof Turhan menekankan pentingnya peningkatan kapasitas riset Lakpesdam, mulai dari penguasaan teknologi pengolahan data hingga kemampuan membaca dinamika sosial di masyarakat. “Kebijakan strategis NU akan lebih tajam dan relevan jika bertumpu pada data yang dianalisis secara ilmiah,” tambahnya.
Menyusun Peta Baru SDM dan Kebijakan Berbasis Kajian
Narasumber lain, Dr. Mufarrihul Hazin, S.Pd.I., M.Pd., Kepala Pusat Pengembangan Desa dan Daerah LPPM Unesa, memaparkan bahwa riset dan pengembangan SDM harus ditempatkan sebagai prioritas dalam program kerja organisasi. Tidak cukup hanya menjadi kegiatan tambahan, tetapi harus dipantau dan dibahas secara rutin dalam rapat pengurus.
“Organisasi sebesar NU membutuhkan basis ilmiah. Ketika kebijakan ditopang kajian akademik, hasilnya lebih terukur dan punya kekuatan legitimasi,” ujarnya.
Hazin menegaskan bahwa Lakpesdam, sebagai think tank NU, perlu bergerak dengan cara kerja baru yaitu merencanakan, meneliti, menganalisis, dan membuat rekomendasi yang dapat diandalkan oleh para pemangku kebijakan.
Workshop ini menjadi tahap awal dari serangkaian program penguatan SDM Lakpesdam yang ditargetkan berlangsung berkelanjutan di Unesa. Para peserta tidak hanya mempelajari teknik penelitian, tetapi juga dilatih membangun kerangka kerja riset yang mampu memetakan persoalan pendidikan, sosial, dan ekonomi masyarakat di daerah masing-masing.
Bagi Lakpesdam Jatim, kegiatan ini membuka ruang baru untuk memperbarui pendekatan. Bagi Unesa, ini adalah wujud nyata integrasi tri dharma perguruan tinggi mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat, yang bertemu dengan kebutuhan organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia.
Di tengah beragam tantangan sosial, dari kemiskinan struktural hingga transformasi digital, kebutuhan NU akan data, analisis, dan riset yang kuat makin tak terelakkan. Kolaborasi Unesa-Lakpesdam Jatim menjadi fondasi penting untuk menyusun peta baru pengembangan SDM NU di level akar rumput.
Dari Surabaya, gerakan kecil ini berpotensi menjadi perubahan besar. Sebuah upaya membangun tradisi riset yang bukan hanya penting tetapi sudah menjadi keharusan bagi masa depan NU. Semoga.(*)
Kontributor: Cak Edy
Editor: Abdel Rafi



