
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII Tahun 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Kebudayaan, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 5–10 Oktober 2025.
Pada ajang bergengsi tingkat nasional tersebut, Kafilah UNAIR sukses meraih tiga penghargaan, yakni Juara II Musabaqah Maulid Nabi (MMN), Harapan II Desain Aplikasi Al-Qur’an, dan Harapan III Hifdzil Qur’an 10 Juz Putri. Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan dua tahun lalu, ketika UNAIR hanya membawa pulang satu penghargaan di cabang Musabaqah Pembacaan Maulid Nabi.
Pembina Tim MTQMN UNAIR, Afri Andiarto, mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut.
“Alhamdulillah, para kafilah telah mengikuti serangkaian pembinaan dan berjuang secara maksimal. Capaian ini adalah buah kerja keras dan kekompakan mereka,” ujarnya saat dihubungi media ini, Selasa (14/10/2025).
Pria yang juga salah satu pendiri (muassis) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) UNAIR itu menambahkan, “Semoga prestasi ini terus meningkat, dan yang lebih penting, semoga budaya interaksi dengan Al-Qur’an semakin membumi di Universitas Airlangga.”

Salah satu sorotan utama datang dari tim Musabaqah Maulid Nabi UNAIR, yang berhasil meraih Juara II Nasional. Tim ini terdiri dari Alfani Moh Lami Abdunnafi, Ahmad Mahar Suudy, Mohammad Maghfur Ibrahim, Abdul Shomad dan M. Arya Habib Al Hariri.
Mereka melalui proses panjang, mulai dari seleksi di tingkat universitas, tahap pra nasional, hingga nasional. Selama dua bulan penuh, para anggota menjalani pembinaan intensif, termasuk menjaga kondisi suara, memperdalam materi, dan menyatukan kekompakan. Dalam lomba, mereka membawakan Maulid Al-Barzanji dengan penampilan fasal dan mahalul qiyam yang memukau para dewan juri.
“Persiapan tahun ini cukup matang karena tim kami mudah kompak. Dukungan UNAIR, baik fasilitas maupun pendampingan, sangat membantu hingga kami bisa mengharumkan nama kampus,” ungkap Mohammad Maghfur Ibrahim, salah satu anggota tim.
Mahasiswa Fakultas Vokasi yang juga merupakan kader KMNU UNAIR itu menambahkan bahwa perjuangan tim tidak hanya di atas panggung, tetapi juga dalam proses panjang latihan dan adaptasi terhadap perubahan teknis lomba.
“Kami belajar banyak dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Kuncinya ada pada kekompakan, doa orang tua, dan semangat kebersamaan,” ujarnya.
Bagi para kafilah, MTQMN bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang pembelajaran spiritual dan penguatan karakter.
“Vibes-nya luar biasa karena kami berkumpul dengan orang-orang Ahlul Qur’an. Kami jadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan semakin termotivasi untuk terus dekat dengan Al-Qur’an,” tambahnya.
Dengan torehan tiga penghargaan nasional ini, UNAIR menegaskan komitmennya dalam menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakhlak dan berjiwa Qur’ani. (*)
Editor: Abdel Rafi