
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Pendiri dan pemilik Balad Grup, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau Gus Lilur, meluncurkan roadmap besar perjalanan bisnisnya yang diberi nama “Akur Amat Kau Pedras”. Program ini mencakup sembilan sektor strategis: akuakultur, rokok, air mineral, tambang, kebun, tembakau, pertanian, perdagangan, dan beras.
Langkah ini lahir setelah Presiden Prabowo Subianto pada 1 Agustus 2025 menghentikan sementara ekspor benih bening lobster (BBL) ke Vietnam, sekaligus menarik kewenangan aturan ekspor dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk diatur langsung lewat Peraturan Presiden (Perpres).
“Keputusan Presiden itu membuat saya lega. Dengan aturan yang setara dan obyektif, Balad Grup siap menjadi Raja Lobster Dunia. Pasar di Vietnam sudah kami kuasai, dan suplai dari Indonesia tengah kami siapkan,” ujar Gus Lilur dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025) dini hari.
Sebagai langkah awal, lanjutnya, dalam 10 hari ke depan, Balad Grup akan mengerahkan 17 tim ke salah satu provinsi untuk membuka kantor cabang di tingkat provinsi dan kabupaten, membangun sembilan gudang penampungan dan pembelian BBL, serta mendirikan 200 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan.
“Ribuan nelayan akan kami gandeng. Ratusan kapal dan alat tangkap BBL disiapkan bertahap. Inilah komitmen Balad Grup menata industri lobster yang berdaulat,” tegasnya.
Tak hanya di sektor lobster, Gus Lilur menegaskan Balad Grup juga akan kembali fokus pada ekspansi bisnis lain yang sempat tertunda akibat “perang panjang” melawan mafia lobster.
“Tambang-tambang mulai kami tata ulang. Pabrik rokok Bintang Sembilan harus segera dibangun, pabrik beras dan air mineral juga harus didirikan, termasuk penguasaan perkebunan tembakau dan perdagangan hasil pertanian,” ungkapnya.
Menurutnya, dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto menjadi momentum penting bagi Balad Grup untuk mengeksekusi agenda besar ini.
“Kerja jujur dan idealis, saya kini mendapat pendukung utama yakni Presiden Republik Indonesia. Inilah saatnya saya bekerja maksimal untuk Indonesia,” pungkas Gus Lilur dengan nada optimis. (*)
Kontributor: Tommy
Editor: Abdel Rafi



