
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Lomba balap karung, makan kerupuk, hingga tarik tambang biasanya identik dengan keriuhan 17 Agustusan di kampung-kampung. Namun, ada yang berbeda tahun ini. Perayaan 80 tahun Indonesia merdeka di Surabaya tak hanya diwarnai tawa anak-anak dan warga lokal, tapi juga sorak-sorai pelajar asing dari Jepang, Finlandia, Prancis, Belanda, hingga Jerman.
Semua itu berkat inisiatif Rotary Club Surabaya Persada (RC Super) yang menggandeng berbagai komunitas untuk menggelar acara bertajuk “Merayakan 80 Tahun Kemerdekaan dengan Semangat Kolaborasi”. Perayaan berlangsung dua hari, 16–17 Agustus 2025, penuh dengan kolaborasi lintas generasi, budaya, dan bahkan lintas negara.
Sabtu (16/8/2025), RC Super ambil bagian dalam Surabaya Great Expo 2025. Di sana, masyarakat disuguhi beragam booth, mulai dari produk kreatif siswa SDN Kaliasin 1 dan komunitas SUWEG, hingga area nostalgia permainan tradisional di Kampoeng Dolanan.
“Para siswa Rotary Youth Exchange ikut mencoba permainan tradisional bareng teman-teman SDN Kaliasin dan SUWEG. Mereka antusias banget main bakiak, egrang, lompat tali, sampai becak-becakan,” cerita Martha Kurnia, Koordinator Wilayah Jawa Timur Rotary Youth Exchange Program, sembari tersenyum.
Selain seru-seruan, booth Rotary Surabaya Persada juga menampilkan informasi program sosial mereka. Semua itu jadi ruang pertemuan yang cair antara generasi muda lokal dengan tamu internasional.
Puncak perayaan jatuh pada Minggu (17/8/2025). Setelah upacara kemerdekaan di masing-masing institusi, para anggota RC Super berkumpul dan memulai acara dengan potong tumpeng.

“Potong tumpeng ini simbol rasa syukur atas kemerdekaan dan kemakmuran Indonesia,” ujar Julita Paramitasari, Presiden Rotary Club Surabaya Persada.
Tak lama kemudian, lapangan dipenuhi riuh rendah tawa. Balap karung, tarik tambang, lomba makan kerupuk, hingga lomba memasak nasi goreng digelar meriah. Uniknya, para peserta tidak hanya dari Interact Super, Interact Jembatan Merah, dan Rotarian Surabaya, tapi juga pelajar asing dari program International Exchange Students (Inbound RYEP).
Mereka ikut berebut kursi, berlari sambil jatuh bangun dalam balap karung, hingga berteriak histeris saat tali tambang berpindah arah. Pemandangan bule ikut lomba Agustusan inilah yang membuat suasana makin pecah.
Kolaborasi ini juga diapresiasi kalangan pendidikan. Eko Widayani, S. Pd., M. Pd. KS, Kepala SMPN 1 Surabaya, menyebut kegiatan semacam ini sangat mendukung pembentukan karakter generasi muda.
“Nilai-nilai gotong royong, kolaborasi, budaya, dan entrepreneurship tercermin jelas di acara ini. Semoga program seperti ini bisa berkesinambungan dalam menyiapkan generasi emas Indonesia,” ucapnya.
Bagi Rotary Club Surabaya Persada, momen ini bukan sekadar pesta, tapi juga wujud komitmen.
“Tahun ini sangat spesial, 80 tahun Indonesia merdeka. Perayaan ini adalah perwujudan nilai Rotary, Service Above Self, sekaligus mempererat persahabatan. Melibatkan pemuda dan tamu internasional adalah investasi kami untuk masa depan,” tutur Julita menegaskan.
Dengan semangat kebersamaan yang melampaui batas usia, latar belakang, bahkan negara, Rotary Club Surabaya Persada berhasil mengubah perayaan kemerdekaan ke-80 menjadi pesta rakyat yang penuh warna dan tentu saja, penuh tawa. (*)
Editor: Abdel Rafi