Friday, December 19, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahLPBI NU Jatim Mantapkan Gerakan AMAL, Bentuk Empat Zona Kerja Penanggulangan Bencana

LPBI NU Jatim Mantapkan Gerakan AMAL, Bentuk Empat Zona Kerja Penanggulangan Bencana

Wakil Ketua PWNU Jatim sekaligus Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Airlangga, Prof. Dr. H. Suparto Wijoyo, SH., M.Hum., (berdiri di podium) saat membuka Rakorwil LPBI NU Jatim di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu (9/8/2025). (foto: Purnawa K)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Pengurus Wilayah Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil), Sabtu (9/8/2025), di Kantor PWNU Jawa Timur. Sejak pagi hingga sore, para pengurus wilayah dan delegasi dari seluruh Pengurus Cabang (PC) LPBI NU se-Jatim membahas langkah strategis menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim di provinsi ini.

Mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi dalam Aksi Mitigasi dan Adaptasi Lingkungan (AMAL)”, Rakorwil ini menegaskan Gerakan AMAL sebagai kerangka besar program LPBI NU Jatim pada periode ini.

Salah satu keputusan penting adalah pembentukan empat zona kerja penanggulangan bencana yang akan menjadi bagian dari program Rumah Siaga LPBI NU Jatim. Model zona ini dirancang untuk mempermudah koordinasi, memperkuat kapasitas di tingkat PC, dan mengoptimalkan aksi lingkungan sesuai karakter dan kebutuhan tiap wilayah.

Program peningkatan kapasitas akan mencakup pelatihan, simulasi, hingga aksi berbasis zona. Fokusnya meliputi tiga tahap penanggulangan bencana: pra-bencana, tanggap darurat, dan pascabencana.

“Sinergi antar-PC harus kita tingkatkan agar ketimpangan kapasitas penanggulangan bencana bisa diatasi,” tegas Ketua LPBI NU Jawa Timur, Syaiful Amin.

Wakil Ketua PWNU Jatim sekaligus Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Airlangga, Prof. Dr. H. Suparto Wijoyo, SH., M.Hum., yang membuka Rakorwil, mengingatkan bahwa NU memiliki kekuatan nilai dan basis sosial untuk menjawab tantangan bencana serta krisis lingkungan.

“Banyak gagasan yang sekarang dianggap modern sebenarnya telah menjadi bagian dari ajaran dan tradisi NU sejak lama,” ujarnya.

Ke depan, LPBI NU Jatim akan memperkuat kemitraan dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, dan berbagai pihak lain di bidang manajemen bencana dan pengelolaan lingkungan. Hasil Rakorwil ini akan segera ditindaklanjuti dengan fasilitasi kegiatan di tingkat cabang sesuai kesepakatan.

Dengan Gerakan AMAL dan pembentukan empat zona kerja, LPBI NU Jatim meneguhkan langkah sebagai garda terdepan dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana dan perubahan iklim. (*)

Kontributor: Purnawa K

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular