
SURABAYA, CAKRAWARTA.com –Keterlibatan seorang ayah di hari pertama anak masuk sekolah ternyata membawa dampak besar terhadap prestasi dan perkembangan psikologis anak. Hal ini ditegaskan oleh psikolog Universitas Airlangga (Unair), Nur Ainy Fardana Nawangsari, yang memaparkan hasil studi tahun 2025, 43% anak menunjukkan prestasi akademik dan non-akademik lebih baik ketika didukung langsung oleh ayahnya sejak awal perjalanan pendidikan.
“Ketika ayah hadir dan terlibat di hari pertama sekolah, ada rasa aman dan percaya diri yang tumbuh dalam diri anak. Ini bukan sekadar momen formalitas, tapi pondasi emosional yang penting,“ ujar Ainy.
Menurutnya, 30% anak yang mendapatkan keterlibatan aktif dari ayah juga menunjukkan kemampuan sosial dan emosional lebih tinggi. Anak merasa punya sosok role model yang membuatnya lebih kuat menghadapi masa-masa adaptasi di sekolah.
Ainy menegaskan, peran ayah tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh ibu dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak. Ada fungsi khas yang hanya bisa diberikan oleh sosok ayah, termasuk saat mengantar anak di hari pertama sekolah.

“Ayah punya peran unik. Dengan hadir di hari pertama sekolah, ayah memberikan ketenangan dan dukungan emosional yang berbeda dari ibu. Ini membentuk rasa percaya diri dan hubungan emosional yang kuat,“ jelasnya.
Lebih jauh, Ainy mengingatkan bahwa keterlibatan ayah tidak boleh berhenti pada momen hari pertama sekolah saja. Bentuk dukungan dan komunikasi rutin di rumah menjadi faktor penting untuk menjaga koneksi emosional antara ayah dan anak.
“Tidak harus hadir secara fisik setiap hari, tapi perhatian dan komunikasi hangat dari ayah adalah bentuk keterlibatan yang dibutuhkan anak sepanjang masa sekolahnya,” ujarnya.
Kehadiran ayah, lanjut Ainy, adalah investasi psikologis bagi masa depan anak. Bukan sekadar urusan mengantar di hari pertama sekolah, tapi soal menjadi sumber ketenangan, kekuatan, dan inspirasi bagi buah hati mereka.(*)
Editor: Abdel Rafi



