
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Salah satu Kampus terbaik di Indonesia, Universitas Airlangga (Unair), kembali menunjukkan peran strategisnya di kancah internasional. Selama tiga hari penuh, dimulai Sejak Jumat (14/6/2025) hingga hari ini, Minggu (15/6/2025), Unair menjadi tuan rumah gelaran WUACD Summit 2025 yang diselenggarakan bersamaan dengan ASEAN Microbiome and Biotechnology Conference (AMBC) danASEAN BCG Network Conference.
Berlokasi di ASEEC Tower, Kampus B Unair, Surabaya, agenda bertaraf internasional ini dihadiri delegasi dari lebih dari 12 negara, melibatkan akademisi, peneliti, pelaku industri, hingga organisasi pembangunan internasional. Tak hanya konferensi, rangkaian kegiatan juga mencakup workshop, penandatanganan MoU, serta kunjungan lapangan ke lokasi pengabdian masyarakat.
Jawaban ASEAN atas Krisis Global
Ketiga konferensi besar ini digelar untuk memperkuat kolaborasi lintas negara di kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi tantangan global: perubahan iklim, krisis pangan, hingga ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Di sinilah peran riset mikrobiologi, bioteknologi, dan pengembangan komunitas menjadi sangat krusial.
Karena itulah, Wakil Rektor Unair Bidang Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si., saat memberikan sambutan menekankan pentingnya membangun sinergi keilmuan antar bangsa.

“Hari ini kita tidak sekadar berkumpul untuk konferensi, tapi menyatukan kekuatan riset lintas negara dan disiplin ilmu. Harapannya, lahir kolaborasi baru yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Nyoman.
Sementara itu, Prof. Dr. Ni’matuzahroh, Ketua AMBC 2025, menyebut forum ini sebagai ruang penting untuk pertukaran gagasan, inovasi, dan praktik terbaik dari para ahli mikrobiologi dan bioteknologi dari seluruh negara-negara yang menjadi anggota association of south east Asian nations (ASEAN).
“Konferensi ini adalah peluang emas untuk memperluas jejaring profesional dan mendorong riset inovatif demi menjawab tantangan masa depan,” tegas Ni’matuzahroh.
WUACD Summit 2025 menjadi bukti nyata kontribusi Unair dalam diplomasi sains internasional, sekaligus peran aktifnya dalam memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang siap menghadapi krisis global melalui kolaborasi ilmu, inovasi, dan penguatan komunitas.(*)
Editor: Abdel Rafi



