Saturday, December 6, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusPeduli Generasi Muda, Unair Gelar Pengmas One Health Pada Anak Usia SD...

Peduli Generasi Muda, Unair Gelar Pengmas One Health Pada Anak Usia SD di Surabaya

Kolaborasi FKM, FKM dan ADPRC-OHCC Unair saat mengadakan giat pengabdian masyarakat dengan tema “Edukasi Dini One Health” (EDOH) di SDN Kalisari II 513 Kota Surabaya, Selasa (29/8/2023). (foto: cakrawarta)

SURABAYA – Peduli pada generasi muda bangsa, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) khususnya dari departemen Epidemiologi Biostatistik Kependudukan (EBIOP), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Tim Airlangga Disease Prevention and Research Center -One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC) Universitas Airlangga berkolaborasi mengadakan giat pengabdian masyarakat dengan tema “Edukasi Dini One Health” (EDOH) di SDN Kalisari II 513 Kota Surabaya, Selasa (29/8/2023) lalu.

Kegiatan Pengmas sendiri dibuka oleh Dr. Fariani Syahrul, SKM., M.Kes. selaku ketua Departemen EBIOP FKM Unair yang menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kali pertama pengabdian masyarakat terkait Satu Sehat (One Health) yanng diadakan khususnya pada tingkat sekolah dasar.

“Saya berharap kegiatan ini dapat sangat bermanfaat terhadap pengetahuan adik-adik murid kelas IV dan V, SDN Kalisari II. Terimakasih juga saya ucapkan kepada SDN Kalisari II yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan ini di sini,” ujar Fariani dalam kesempatan tersebut.

Sementara itu, Dra. Sri Lestari M.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Kalisari II, Dra. Sri Lestari, M.Pd menyampaikan apresiasinya karena telah dilibatkan dalam upaya edukasi One Health.

“Terimakasih atas kegiatan pengmas Edukasi Dini One Health yang telah diadakan di SDN Kalisari II. Kami merasa terhormat telah menjadi bagian pada kegiatan penting ini. Secara tidak langsung kegiatan ini juga memberikan motivasi untuk adik-adik agar dapat mengerti pentingnya kesehatan dan giat belajar sehingga dapat meraih universitas favorit seperti Universitas Airlangga,” tegas Sri Lestari.

Dalam giat pengmas itu, pemateri utama disampaikan oleh Sigit Ari Saputro, SKM., M.Kes., PH.D. selaku Ketua EDOH yang membahas terkait satu sehat (One Health) yaitu sebuah pendekatan bahwa kesehatan manusia itu erat kaitannya dengan lingkungan sekitar khususnya kesehatan hewan.

Seperti diketahui bahwa dalam beberapa waktu terakhir, sedang marak penyakit zoonotik atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia seperti covid-19, antraks, rabies, toksoplasmosis dan masih banyak lagi.

Karena itu, lanjut Sigit, pengabdian masyarakat yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk mengenalkan kepada murid Sekolah Dasar akan pentingnya kesehatan diri dan kesehatan hewan sekitar, terlebih pula jika murid-murid ini memiliki hewan peliharaan di rumahnya.

Selain edukasi, kegiatan pengmas ini juga mengadakan Pre-Test dan Post-Test untuk mengukur pemahaman murid terhadap edukasi yang telah diberikan. Berbagai kuis di tengah kegiatan dilakukan sebagai pemicu motivasi antusiasme murid terhadap materi yang diberikan serta berbagai hadiah yang telah disediakan.

Tidak lupa, terdapat lomba poster terbaik terkait Satu Sehat (One Health) yang akan diumumkan di hari kedua pada tanggal 5 September 2023. Lomba poster ini bertujuan untuk menentukan kader Satu Sehat (One Health). Segala bentuk keseruan lainnya akan berlanjut di hari kedua nantinya (5 September 2023, red.) dimana murid yang memiliki hewan peliharaan dapat membawanya ke sekolah dan hewan peliharaannya tersebut akan dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dari Unair.

Tim EDOH Universitas Airlangga dalam giat pengmas di SDN Kalisari II 513 Kota Surabaya, Selasa (29/8/2023). (foto: cakrawarta)

Dihubungi terpisah, Laura Navika Yamani, menegaskan bahwa konsep one health adalah pendekatan kerjasama multisektor dan lintas disiplin baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun global untuk mencapai kesehatan optimal dengan memperhatikan interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan.

“Jadi pendekatan One Health tidak mengkotak-kotakkan antara kesehatan manusia sendiri, hewan sendiri maupun lingkungan. Tapi justru menjadi satu kesatuan. Artinya jika ada gangguan kesehatan pada hewan kita manusia harus waspada. Jika ada gangguan perubahan iklim harus waspada. Karena bisa mempengaruhi kesehatan manusia juga,” ujar Dosen Epidemiologi tersebut pada media ini, Sabtu (2/9/2023).

Laura menambahkan bahwa anak-anak usia SD menjadi sasaran edukasi dengan harapan dapat menjadi kader One Health.

“Harapannya mereka sejak dini memahami pendekatan ini dan bisa menjadi kader cilik One Health. Mereka kan biasanya punya hewan peliharaan kucing, anjing dan sebagainya, sehingga mereka pun paham pentingnya kesehatan hewan dan berdampak pada kesehatan manusia juga. Berdampak pada mereka juga sehingga ke depannya menjadi kesadaran generasi, kesadaran bersama bahkan sejak usia SD,” pungkasnya.

(laura/fara/bus)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular