JAKARTA – Hari ini, Senin (10/7/2017), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-71 di Lapangan Monumen Nasional (Monas). Dalam pidato sambutannya, Presiden menginstruksikan secara langsung lima hal kepada seluruh jajaran kepolisian untuk terus meningkatkan kinerjanya.
Adapun kelima instruksi Presiden tersebut adalah, pertama, perlunya perbaikan manajemen internal Polri untuk menekan budaya negatif seperti korupsi, penggunaan kekerasan yang berlebihan, dan arogansi kewenangan. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta yang tak sampai satu periode memimpin ibukota itu, juga menginstruksikan perlu adanya upaya pemantapan soliditas internal dan profesionalisme Polri guna mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Instruksi yang tak kalah penting adalah upaya optimalisasi pelayanan publik dengan memodernisasi Polri melalui penggunaan teknologi informasi, peningkatan kesiapsiagaan operasional melalui upaya deteksi dini dan deteksi aksi dengan Strategi Polisional Proaktif.
“Dengan demikian, Polri tetap dapat lincah bertindak dalam menghadapi perkembangan situasi yang meningkat secara cepat,” ujar Presiden.
Presiden juga menginstruksikan agar Polri mampu meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, serta kolega internasional sebagai wujud implementasi pendekatan sinergi polisional guna mewujudkan kamtibmas yang kondusif.
“Saya selaku Kepala Negara tetap berkomitmen untuk mendukung terbentuknya Polri yang kuat, handal, dan profesional supaya tugas Polri untuk menjaga stabilitas kamtibmas, menegakkan hukum, serta sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dapat dilaksanakan secara optimal,” tandas Presiden mengakhiri pidatonya.
Selain Presiden Jokowi, turut pula hadir dalam peringatan Hari Bhayangkara kali ini adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, serta sejumlah menteri Kabinet Kerja.
(bti)
