Friday, April 19, 2024
HomePendidikanWujudkan Sumpah Pemuda Dengan Merdeka Belajar Menuju Manusia Merdeka

Wujudkan Sumpah Pemuda Dengan Merdeka Belajar Menuju Manusia Merdeka

Logo peringatan Sumpah Pemuda ke-93 Tahun 2021. (foto: istimewa)

 

 

SURABAYA – Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2021 yang diperingati pada 28 Oktober setiap tahunnya, Universitas Airlangga (Unair) meminta mahasiswanya untuk menjadikannya sebagai momentum membentuk semangat kebangsaan serta mencintai bangsa dan negaranya dengan semangat keagamaan. Demikian disampaikan Direktur Kemahasiswaan Unair Dr. M. Hadi Subhan S.H., C.N., M.H.

“Dikaitkan dengan Hari Santri yang dekat dengan hari sumpah pemuda, maka mencintai bangsa dan negara merupakan sebagai bagian dari semangat keagamaan,” ungkap Hadi Subhan dalam keterangan yang diterima cakrawarta.com, Kamis (28/10/2021).

Hadi Subhan menambahkan bahwa seiring dengan zaman yang semakin berevolusi, pemuda pemudi Indonesia dapat memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan semangat berkarya untuk kesatuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Lebih lanjut menurutnya pemuda selayaknya mengikuti perkembangan teknologi, sebab pemuda hanya memiliki dua pilihan yaitu kudet atau “mati”. Pasalnya perkembangan teknologi menyebabkan disruption innovation yang berarti suatu inovasi yang dapat menggantikan pasar lama dengan ide bisnis yang segar.

“Yang sebaiknya dilakukan pemuda adalah mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menyebabkan disruption innovation, sehingga dengan update teknologi kita tidak akan gagap,” imbuh Hadi Subhan.

Seperti diketahui, dunia telah melakukan perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan 93 tahun yang lalu, oleh karenanya pemuda rentan mengalami gangguan mental dalam menghadapi keadaan yang tidak menentu ini. Menurut Hadi Subhan, yang sebaiknya pemuda lakukan ialah senantiasa mengelola stres dengan tidak memikirkan suatu hal secara berlebihan.

“Kita tidak boleh lari dari tuntutan zaman tapi jangan sampai terbawa dalam ketermenungan. Berpikir itu sehat tapi kepikiran itu tidak sehat,” tegasnya.

Kemudian, lanjut Hadi, menyeimbangkan kuliah dengan organisasi adalah hal yang selayaknya dilakukan oleh mahasiswa, sebab selain mengasah potensi akademik, mahasiswa juga perlu aktif dalam kegiatan non-akademik seperti mengikuti organisasi, magang, proyek kemanusiaan dan masih banyak lainnya.

“Ikuti kuliah secara tertib sisanya untuk organisasi dan bergaul. Kuliah tidak akan menghabiskan waktu sepanjang hari. Karena maksimal kuliah itu 24 SKS, yang berarti satu hari maksimal hanya 5 SKS dan itu setara dengan 5 jam. Jadi selebihnya lakukan untuk berorganisasi dan bergaul,” tuturnya.

Pada akhir, dalam momentum Sumpah Pemuda ini ia berharap mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan dan senantiasa  membekali diri dengan kompetensi hard skills serta mematangkan kompetensi soft skills yang banyak diperoleh di luar kelas.

“Saatnya kita implementasikan merdeka belajar agar kelak menjadi manusia merdeka yang sesungguhnya,” pungkas dosen di Fakultas Hukum tersebut.

(pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular