
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Dalam dunia yang semakin bising oleh komentar dan ekspektasi orang lain, dai muda nasional yang sering wira-wiri di TV swasta nasional yaitu Ustadz Syam El Marusy mengajak remaja dan Generasi Z Islami (GenZI) untuk fokus pada satu hal penting: menjadi lebih baik setiap hari.
Hal itu ia sampaikan dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) episode ke-18 yang digelar di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) pada Minggu (29/6/2025) pagi. Dengan tema “Be Better Everyday”, Ustadz Syam hadir membakar semangat ratusan jemaah muda agar tak mudah patah oleh penilaian orang lain.
“Hidup itu nggak abadi. Semua akan berubah. Maka, jangan terlalu memikirkan komentar orang lain. Fokuslah pada diri sendiri, berusahalah menjadi lebih baik setiap hari,” tutur Ustadz Syam, yang telah tiga kali hadir dalam MSG sejak 2023.
Dalam ceramah yang hangat namun penuh makna itu, dai muda yang kerap tampil di televisi ini membagikan lima kunci hidup lebih baik setiap hari.
“Orang sukses itu bukan yang bebas dari komentar, tapi yang mampu menjadikan komentar sebagai bahan muhasabah (introspeksi),” ujarnya.
Ia pun mencontohkan Sahabat Umar bin Khattab yang justru mendoakan orang yang menunjukkan kekurangannya agar disayangi Allah.
“Masa lalu nggak bisa diubah, tapi bisa dijadikan pelajaran. Bahkan, 2/3 isi Al-Qur’an itu adalah sejarah. Artinya, masa lalu penting, tapi bukan untuk ditangisi, melainkan dipelajari,” tegasnya.
Ustadz Syam mengajak GenZI untuk gercep atau gerak cepat.
“Menunda itu sumber kesulitan. Seperti orang yang menunda-nunda khatam Al-Qur’an, ya nggak akan pernah khatam. Belajarlah dari Nabi Ibrahim yang selalu taat tanpa tunda, hasilnya luar biasa.” ajaknya.
“Bahagia itu bukan soal punya ini-itu. Kalau punya motor ingin mobil, punya rumah ingin vila, itu capek. Padahal bahagia letaknya di hati, bukan di harta. Kalau hatimu bersyukur, kamu sudah bahagia.” tegasnya.
Ustadz Syam mengingatkan, gagal bukan karena kalah, tapi karena menyerah terlalu cepat.
“Kalau belum selesai, jangan bilang gagal. Terus jalan, terus ikhtiar, nanti juga sampai.”
Mengakhiri tausiyahnya, Ustadz Syam menegaskan bahwa semuanya bermuara pada pola pikir.
“Kalau kamu ubah pola pikir, kamu akan muhasabah, kamu akan move on, kamu akan gercep, kamu akan bersyukur, dan kamu akan pantang menyerah. Semua itu bukan soal takdir, tapi soal cara pandang.” pungkasnya.
Dari Mimbar ke Mini Soccer
Usai ceramah, Ustadz Syam tak langsung pulang. Ia menyempatkan diri mengunjungi Mini Soccer Al-Akbar Sport Center (ASC) yang berada di sisi timur masjid. Tak hanya meninjau, ia juga menandatangani bola mini soccer sebagai simbol semangat GenZI untuk tetap sehat lahir batin.
Menurut Humas MAS, H Helmy M Noor, Ustadz Syam bahkan menyatakan kesiapannya untuk membuka program “Ngaji Soccer“ atau ngaji santai sambil olahraga, yang akan dimulai pada bulan Juli mendatang dan diadakan seminggu sekali.
“Ngaji ringan, santai, sambil sepak bola. Kita bangun generasi sehat, cerdas, dan berakhlak,” ujar Helmy.
MSG Al-Akbar Surabaya terus berkembang menjadi ruang spiritual sekaligus ruang inspirasi bagi GenZI. Dan pagi ini, Ustadz Syam mengingatkan kita satu hal penting: untuk menjadi lebih baik, kita tak butuh pujian orang karena yang kita butuhkan hanya keberanian untuk terus melangkah.(*)
Editor: Abdel Rafi



