Monday, June 16, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusTingkatkan Pemahaman Remaja Tentang Penyakit Menular, RC-GERID Unair Perluas Pengmas Ke Malaysia

Tingkatkan Pemahaman Remaja Tentang Penyakit Menular, RC-GERID Unair Perluas Pengmas Ke Malaysia

Tim Pengmas Internasional RC-GERID Unair berfoto bersama Pengurus dan siswa/i Madrasah Tahfidz Al-Quran An-Nur, Johor Bahru, Malaysia, Kamis (4/7/2024). (foto: Yasmin)

Johor Bahru, – Lembaga pusat unggulan iptek milik Universitas Airlangga yakni Research Center on Global Emerging and Re-emerging Infectious Diseases (RC-GERID) sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) internasional di Madrasah Tahfidz Al-Quran An-Nur, Johor Bahru, Malaysia, pada Kamis (4/7/2024). Dalam kegiatan Pengmas Internasional ini, RC-GERID Unair berkolaborasi bersama Institute of Bioproduct (IBD), Universiti Teknologi Malaysia.

Dalam keterangannya pada media ini, Ketua RC-GERID Unair, Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., mengatakan bahwa program Pengmas Internasional ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman remaja tentang penyakit infeksi, IMS dan HIV/AIDS.

“Kami di RC-GERID mulai memperluas jangkauan pengabdian masyarakat ke luar negeri, dimana sebelumnya sudah dilakukan pengabdian masyarakat dengan topik yang sama di Gresik, Jawa Timur,” ujar Laura, Minggu (7/7/2024).

Para siswi Madrasah Tahfidz Al-Quran An-Nur, Johor, Malaysia nampak bahagia seusai menerima materi dari tim Pengmas Internasional RC-GERID Unair, Kamis (4/7/2024). (foto: Aisyah)

Laura mengisahkan bahwa kedatangan Tim RC-GERID dan Tim IBD diterima dengan baik oleh Ustadz Amir bin Kasman, selaku Ketua Pengelola Madrasah Tahfidz Al-Quran An-Nur.

“Kami sangat bahagia bisa menjadi salah satu sekolah yang terpilih untuk melakukan kegiatan ini. Karena jujur, ini baru pertama kali ada tim dari luar negeri yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di madrasah kami,” ujar Ustadz Amir sebagaimana dikutip oleh Laura.

Kegiatan ini, lanjut Laura, juga dihadiri oleh Tuan Haji Sulaiman Bin Aziz selaku Pegawai Pendidikan Islam Daerah Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Dalam sambutannya, Tuan Haji Sulaiman menyampaikan bahwa program Pengmas Internasional dari RC-GERID Unair tersebut sangat bagus.

“Tim dari RC-GERID Universiti Airlangga dan IBD telah mengkonsepsikan aktiviti ini dengan cukup baik tentang penyakit berjangkit dan HIV/AIDS, anak-anak saya mesti semua mengambil iktibar daripada apa yang akan disampaikan, semoga kita terhindar dari penyakit,” ujar Tuan Haji Sulaiman sebagaimana dikisahkan kembali oleh Laura.

Pemaparan materi IMS dan HIV/AIDS disampaikan oleh Dwi Wahyu Indriati, Ph.D selaku peneliti tim RC-GERID. Dalam pemaparannya Dwi mengungkapkan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang penularannya melalui hubungan seksual yang tidak aman, transfuse darah, penggunaan jarum suntik yang bergantian, dan melalui kehamilan, hingga sekarang masih belum ada obatnya.

“Jadi upaya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi HIV/AIDS ini dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait bahaya, cara penularan, dan cara pencegahannya,” imbuh Dwi.

Laura Navika Yamani sendiri bercerita bahwa dirinya memaparkan materi tentang infeksi penyakit di sekolah. Banyak kemungkinan infeksi penyakit yang bisa terjadi di sekolah akibat bakteri, virus, jamur, atau protozoa, sehingga penting sekali untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri di lingkungan sekolah atau pondok pesantren.

Kegiatan ini juga diisi oleh tim IBD dengan tujuan meningkatkan pemahaman remaja terkait pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah agar sehat dan terhindar dari penyakit, serta menyadarkan remaja bahwa teknologi di masa sekarang adalah hal yang penting, pemaparan materi ini disampaikan oleh Dr. Nor Hasmaliana Abdul Manas dan Nor Farahiyah Aman Nor.

Ketua RC-GERID Unair, Laura Navika Yamani saat menyampaikan materi mengenai penyakit infeksi di sekolah pada saat giat Pengmas Internasional di Madrasah Tahfidz Al-Quran An-Nur, Johor, Malaysia, Kamis (4/7/2024). (foto: Yasmin)

Santri juga berkesempatan melihat dan melakukan pembuatan kapsul suplemen vitamin C dari buah nanas. Para santri sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acara Pengmas Internasional tersebut. Karenanya, Laura meyakini bahwa akan terjadi perubahan perilaku para remaja yang menjadi target program sehingga dapat lebih baik lagi ke depannya dalam upaya melakukan pencegahan terkait penyakit infeksi.

“Harapannya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman remaja terkait bahaya IMS dan HIV/AIDS serta penyakit infeksi lainnya, sehingga dapat merubah perilaku menjadi lebih baik,” pungkas Laura.

(yasmin/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular